Menuju konten utama
Kenaikan Kasus COVID-19

Menanti Opsi PPKM Darurat 'Lockdown' Jakarta & Peta Zona Merah DKI

Ketika peta zona merah Corona Jakarta semakin bertambah, warga DKI masih menunggu keputusan Pusat soal PPKM darurat atau 'lockdown' Jakarta.

Menanti Opsi PPKM Darurat 'Lockdown' Jakarta & Peta Zona Merah DKI
Petugas keamanan setempat berjaga pada pintu perumahan warga yang menjalani isolasi mandiri di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Kasus positif COVID-19 di Jakarta kini terus melonjak dan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit hampir melebihi kapasitas beriringan dengan makin bertambahnya peta zona merah Corona. Untuk itu, DKI rencananya akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan yang akan mengumumkan kebijakan PPKM Darurat di Jakarta adalah pemerintah pusat, yakni Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang. Luhut sudah ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.

Saat ini kebijakan tersebut tengah difinalisasi oleh Luhut. Pemerintah akan membuat kriteria dari setiap daerah berikut jenis pembatasan yang akan diberlakukan. Nantinya, tingkat Kabupaten/Kota akan mengikuti kriteria tersebut.

Jakarta Lockdown demi Hentikan Ledakan Kasus Aktif 100 Ribu

Anies menegaskan jika pemberlakuan PPKM Darurat Jakarta bukan hanya sekadar pembatasan, melainkan upaya pemerintah dalam menyelamatkan seluruh warga dari penyebaran virus Corona.

"Jadi kalau mendengar ada pesan, kita harus mengurangi kegiatan, jangan membayangkan, 'waduh, kemewahan yang kami miliki untuk berkegiatan hilang'. Tetapi dipandang, kalau begitu kami sedang diselamatkan ini supaya tidak terpapar," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (30/6/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun mengatakan kebijakan PPKM ketat harus segera diberlakukan, mengingat kasus aktif di DKI terus melonjak. Berdasarkan data satu minggu terakhir pada 22-28 Juni, kata Anies, penambahan kasus aktif terus terjadi.

Pada 22 Juni kasus aktif bertambah 131, 23 Juni 3.514 kasus, 24 Juni 4.932 kasus, 25 Juni 4.924 kasus, 26 Juni 6.503 kasus, 27 Juni 5.861 kasus, dan 28 Juni 4.831 kasus.

"Bila tidak dilakukan pengetatan segera, maka 100.000 kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 8-13 Juli 2021," kata Anies.

Dari data per 28 Juni, tingkat keterisian tempat tidur isolasi sebanyak 9.787 dari 10.448 atau 94 persen. Sementara ICU telah terisi sebanyak 1.164 dari 1.263 pasien atau 92 persen.

"Penambahan kapasitas RS terus dilakukan, namun berkejaran dengan peningkatan pesat jumlah warga membutuhkan perawatan di RS. Peningkatan kasus baru harus diturunkan agar tidak menyebabkan faskes kolaps," ucapnya.

Selain itu, DPRD DKI Jakarta fraksi PSI juga menilai melihat kasus COVID-19 yang tinggi, Pemprov DKI perlu memberlakukan kebijakan lockdown di Jakarta.

"Karena sekarang angkanya sudah tinggi juga, dan IDI [Ikatan Dokter Indonesia], serta ahli epideomologi juga menyarankan lockdown. Kami melihat langkah lockdown adalah opsi terbaik, namun sayangnya keputusan itu ada di ranah pemerintah pusat ya," kata anggota Komisi E DPRD DKI, Anggara Wicitra kepada Tirto, Rabu (30/6/2021).

Namun, apabila Pemprov DKI ingin melakukan kebijakan PPKM Darurat ataupun lockdown Jakarta, PSI minta Anies melakukan tindakan tegas bisa berjalan maksimal. Hal ini dikarenakan masyarakat sebenarnya sudah memasuki fase pandemic fatigue, di mana sudah merasa masa bodoh dengan prokes, karena pandemi yang berkepanjangan.

Pertama, harus mengerahkan Satpol PP untuk menyisir hingga lingkungan perumahan, apalagi dengan maraknya klaster keluarga dan klaster RT-RW. Satpol PP harus memfokuskan untuk sidak di RT-RW zona merah dengan berkeliling, memastikan prokes berjalan dengan baik dan benar.

"Kalau perlu juga berkeliling ke RT-RW zona oranye agar masyarakat tidak lengah," ucapnya.

Kemudian melakukan pelacakan ke pusat keramaian seperti pasar agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Lalu kafe atau restoran menambahkan kebijakan bagi masyarakat yang sudah vaksin saja yang bisa makan di tempat, apabila belum, disarankan untuk dibawa pulang.

Epidemiolog dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Mouhamad Bigwanto menyarankan agar Gubernur Anies segera melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat seperti sebelumnya. Bila perlu, Anies memberlakukan lockdown di Jakarta.

"Kalau mampu Jakarta melakukan lockdown, ideal sekali. Tapi Jakarta akan sangat tergantung kebijakan yang di ambil pemerintah pusat, yang kelihatannya tidak mau lockdown," kata Bigwanto kepada Tirto, Rabu (30/6/2021).

Pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Uhamka itu memandang memang opsi lockdown sangatlah tepat, mengingat jumlah kasus positif COVID-19 terus melonjak.

Pada Rabu (30/6), kasus positif COVID-19 di DKI bertambah sebanyak 7.680 kasus, secara total jumlah kasus di DKI ada 543.468. Jumlah angka tersebut melonjak dibandingkan kasus harian beberapa waktu lalu sekitar 2.000 sampai 4.000-an kasus. Bahkan pada Sabtu-Minggu kemarin, angka penambahan kasus positif COVID-19 menginjak 9.000-an kasus.

Dari 7.680 kasus, sebanyak 12 persen yang terpapar adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun: 695 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 252 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun. Sedangkan 5.577 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 650 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Selain itu, terdapat 55 wilayah di Ibu Kota yang masuk ke dalam zona risiko tinggi penularan COVID-19. Berdasarkan data corona.jakarta.go.id per 29 Juni 2021, zona merah ini tersebar di berbagai wilayah Ibu Kota, yakni Jakarta Pusat 4 RT/RW, Jakarta Timur 7 RT/RW, Jakarta Utara 21 RT/RW, Jakarta Barat 6 RT/RW, dan Jakarta Selatan 17 RT/RW.

Data RT/RW yang masuk ke dalam zona merah Jakarta ini menjadi dasar perhitungan untuk penerapan wilayah pengendalian ketat (WPK) periode 28 Juni hingga 4 Juli 2021.

"Sudah tidak perlu lagi pertimbangan, segera berlakukan seperti PSBB ketat dulu. Paling tidak 10-12 hari ini diperketat," tuturnya.

Daftar 55 Daerah Zona Merah Corona di DKI Jakarta:

Zona merah Jakarta Pusat:

1. Kelurahan Johar Baru, RT 006, RW 011

Jumlah pasien Corona: 10 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

2. Kelurahan Kebon Sirih, RT 003, RW, 003

Jumlah pasien Corona: 11 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

3. Kelurahan Rawasari, RT 013, RW 009

Jumlah pasien Corona: 24 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 13 rumah.

4. Kelurahan Rawasari, RT 04, RW 009

Jumlah pasien Corona: 9 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

Zona merah Jakarta Timur:

1. Kelurahan Bale Kambang, RT 008, RW 001

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

2. Kelurahan Cipayung, RT 008, RW 006

Jumlah pasien Corona: 6 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

3.Kelurahan Cipinang Besar Selatan, RT 003, RW 008

Jumlah pasien Corona: 16 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

4. Kelurahan Dukuh, RT 010, RW 003

Jumlah pasien Corona: 14 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

5. Kelurahan Jati, RT 002, RW 005

Jumlah pasien Corona: 7 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

6. Kelurahan Setu, RT 003, RW 004

Jumlah pasien Corona: 12 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

7. Kelurahan Susukan, RT 006, RW 002

Jumlah pasien Corona: 29 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

Zona merah Jakarta Utara:

1. Kelurahan Ancol, RT 005, RW 004

Jumlah pasien Corona: 9 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

2. Kelurahan Ancol, RT 009, RW 011

Jumlah pasien Corona: 9 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

3. Kelurahan Ancol, RT 009, RW 004

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 8 rumah.

4. Kelurahan Kalibaru, RT 009, RW 012

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 9 rumah.

5. Kelurahan Kapuk Muara, RT 007, RW 002

Jumlah pasien Corona: 6 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

6. Kelurahan Kapuk Muara, RT 008, RW 002

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 8 rumah.

7. Kelurahan Kelapa Gading, RT 002, RW 010

Jumlah pasien Corona: 10 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

8. Kelurhan Pademangan Barat, RT 012, RW 015

Jumlah pasien Corona: 8 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

9. Kelurahan Pademangan Barat, RT 014, RW 012

Jumlah pasien Corona: 11 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

10. Kelurahan Pademangan Barat, RT 002, RW 009

Jumlah pasien Corona: 9 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

11. Kelurahan Pademangan Barat, RT 009, RW 015

Jumlah pasien Corona: 10 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

12. Kelurahan Pademangan Timur, RT 016, RW 001

Jumlah pasien Corona: 12 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 9 rumah.

13. Kelurahan Pademangan Timur, RT 017, RW 010

Jumlah pasien Corona: 12 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 8 rumah.

14. Kelurahan Pademangan Timur, RT 009, RW 011

Jumlah pasien Corona: 12 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

15. Kelurahan Pademangan Timur, RT 017, RW 001

Jumlah pasien Corona: 8 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

16. Kelurahan Pademangan Timur, RT 015, RW 001

Jumlah pasien Corona: 10 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

17. Kelurahan Pejagalan, RT 013, RW 010

Jumlah pasien Corona: 7 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

18. Kelurahan Pluit, RT 020, RW 002

Jumlah pasien Corona: 11 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 9 rumah.

19. Kelurahan Sungai Bambu, RT 009, RW 008

Jumlah pasien Corona: 29 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 12 rumah.

20. Kelurahan Sunter Agung, RT 016, RW 003

Jumlah pasien Corona: 6 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

21. Kelurahan Sunter Jaya, RT 013, RW 002

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 11 rumah.

Zona merah Jakarta Barat:

1. Kelurahan Cengkareng Barat, RT 006, RW 010

Jumlah pasien Corona: 19 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 11 rumah.

2. Kelurahan Kelapa dua, RT 002, RW 001

Jumlah pasien Corona: 10 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

3. Kelurahan Meruya Selatan, RT 005, RW 002

Jumlah pasien Corona: 19 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

4. Kelurahan Meruya Selatan, RT 003, RW 005

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

5. Kelurahan Meruya Utara, RT 011, RW 003

Jumlah pasien Corona: 9 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

6. Kelurahan Sukabumi Utara, RT 001, RW 006

Jumlah pasien Corona: 11 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

Zona merah Jakarta Selatan:

1. Kelurahan Ciganjur, RT 007, RW 003

Jumlah pasien Corona: 18 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 9 rumah.

2. Kelurahan Ciganjur, RT 006, RW 001

Jumlah pasien Corona: 23 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 9 rumah.

3. Kelurahan Ciganjur, RT 009, RW 001

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

4. Kelurahan Ciganjur, RT 010, RW 001

Jumlah pasien Corona: 24 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 8 rumah.

5. Kelurahan Ciganjur, RT 009, RW 005

Jumlah pasien Corona: 22 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

6. Kelurahan Ciganjur, RT 005, RW 002

Jumlah pasien Corona: 10 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 orang.

7. Kelurahan Ciganjur, RT 009, RW 003

Jumlah pasien Corona: 8 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

8. Kelurahan Ciganjur, RT 004, RW 004

Jumlah pasien Corona: 9 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

9. Kelurahan Ciganjur, RT 008, RW 001

Jumlah pasien Corona: 11 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

10. Kelurahan Ciganjur, RT 006, RW 004

Jumlah pasien Corona: 16 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

11. Kelurahan Cilandak Timur, RT 001, RW 004

Jumlah pasien Corona: 16 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

12. Kelurahan Cipedak, RT 007, RW 001

Jumlah pasien Corona: 11 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

13. Kelurahan Gandaria Selatan, RT 006, RW 001

Jumlah pasien Corona: 21 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 9 rumah.

14. Kelurahan Jagakarsa, RT 004, RW 001

Jumlah pasien Corona: 19 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

15. Kelurahan Jagakarsa, RT 003, RW 005

Jumlah pasien Corona: 13 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 7 rumah.

16. Kelurahan Petogogan, RT 006, RW 003

Jumlah pasien Corona: 15 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 10 rumah.

17. Kelurahan Pondok Pinang, RT 010, RW 016

Jumlah pasien Corona: 12 orang

Jumlah rumah dengan pasien Corona: 6 rumah.

Baca juga artikel terkait LOCKDOWN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri