Menuju konten utama

Menaker: TKA Cina di Sultra untuk Transfer Ilmu ke Pekerja Lokal

Keahlian para TKA asal Cina ini dibutuhkan perusahaan di Sulawesi Tenggara dan akan melakukan transfer pengetahuan ke pekerja Indonesia.

Menaker: TKA Cina di Sultra untuk Transfer Ilmu ke Pekerja Lokal
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menggelar telekonferensi dengan para petugas Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) perwakilan pejabat RI di sejumlah negara di Kantor Kemenaker, Jakarta, Selasa (4/2/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.

tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan alasan pemerintah menerima tenaga kerja asing (TKA) asal Cina di Sulawesi Tenggara. Ida berdalih keahlian para TKA asal Cina ini dibutuhkan perusahaan di daerah itu dan akan melakukan transfer pengetahuan ke pekerja Indonesia.

"Kami minta ada tenaga kerja lokal yang akan mendampingi mereka, terjadi transfer of knowledge (pengetahuan) dan pada akhirnya ketika tenaga kerja kita sudah bisa memahami teknologinya, maka operasional selanjutnya diserahkan kepada tenaga kerja lokal kita," kata Ida dalam siaran pers kementerian yang dilansir dari Antara, Kamis (25/6/2020).

Ida mengklaim bahwa pemerintah memperketat penerimaan TKA sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang pelarangan sementara orang asing masuk wilayah Indonesia untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Peraturan tersebut memberikan pengecualian bagi orang asing pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap, pemegang visa diplomatik dan visa dinas, pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas, awak alat angkut, orang asing yang akan bekerja di proyek strategis nasional, serta tenaga bantuan medis, pangan, dan kemanusiaan.

Menurut Ida, TKA yang datang ke Indonesia harus dalam keadaan sehat, sudah menjalani karantina selama 14 hari saat tiba di negaranya, dan kembali menjalani karantina 14 hari begitu tiba kembali di Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan, kata Ida telah mengawasi kedatangan TKA asal Cina tersebut yang bekerja sama dengan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), termasuk mengecek kelengkapan dokumen keimigrasian dan kesehatan mereka.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap kedatangan TKA asal Cina di Kendari, Sulawesi Tenggara yang jumlahnya mencapai 156 itu bisa memberikan manfaat bagi tenaga kerja Indonesia.

"Kedatangan TKA tersebut diharapkan dapat membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah pengangguran kita," kata Ida.

156 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina tiba di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6/2020) malam. Kedatangan mereka memicu demonstrasi dan penolakan warga. Sementara TNI-Polri mengamankan.

Masuknya TKA Cina ini adalah ujung dari tarik ulur yang telah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Isu ini mencuat pada awal Mei lalu, ketika gelombang PHK besar-besaran terjadi akibat pandemi COVID-19.

Pemerintah pusat berencana mendatangkan 500 TKA asal Cina untuk dipekerjakan di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel, perusahaan pemurnian nikel. Kedua perusahaan ini terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 156 orang yang baru datang ini adalah gelombang pertama dari 500 TKA.

Baca juga artikel terkait TKA CINA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto