Menuju konten utama

Menaker Bantah Nomorduakan Penerima BSU dengan Rekening Bank Swasta

Pemilik rekening bank swasta belum mendapat pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap satu sebesar Rp600.000.

Menaker Bantah Nomorduakan Penerima BSU dengan Rekening Bank Swasta
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menyampaikan keterangan tentang peraturan penempatan tenaga migran di Jakarta, Kamis (30/7/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

tirto.id - Per 27 Agustus 2020, Pemerintah sudah mencairkan tahap pertama subsidi gaji Rp600.000/bulan dalam program Bantuan Subsidi Upah (BSU). Pencairan subsidi gaji karyawan dilakukan dilakukan bertahap selama empat bulan ke depan. Pada pencairan tahap pertama, program BLT BPJS Ketenagakerjaan ini belum seluruhnya diterima oleh pekerja yang memiliki gaji Rp5 juta per bulan, terutama pekerja yang rekeningnya memakai bank swasta alias bukan bank BUMN (Himbara).

Mengenai adanya isu tersebut, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, membantah bila penerima subsidi upah didahulukan kepada karyawan yang merupakan nasabah bank Himbara. Ida mengatakan pekerja penerima subsidi gaji BPJS Ketenagakerjaan tidak harus mempunyai rekening di bank-bank milik pemerintah, tetapi rekening yang masih aktif di bank mana pun.

“Pemerintah sebagai penyalur tapi penerimanya tidak mesti bank pemerintah. Jadi temen-temen pekerja silahkan menyerahkan nomor rekening bank yang dimiliki, yang penting nomor rekeningnya aktif tidak harus bank pemerintah. Bank pemerintah hanya menyalurkan saja, selanjutnya ditransfer sesuai dengan nomor rekening teman-teman pekerja,” kata dia, Minggu (30/8/2020).

Adapun sebelumnya rincian penyaluran Bantuan Subsidi Upah di masing-masing bank penyalur dari total 2,5 juta penerima tahap pertama, yakni rekening Bank Mandiri sebanyak 752.168 orang. Lalu penyaluran BLT BPJS lewat rekening Bank BNI sebanyak 912.097 orang, rekening Bank BRI sebanyak 622.113 orang, dan rekening Bank BTN sebanyak 213.622 orang.

“Yang saya lihat ya tidak semua, 60 persen itu platform pemerintah, 40 persen adalah bank-bank swasta,” terang Ida.

Ia membantah, jika isu dan keluhan soal pekerja yang menyetorkan nomor rekening bank swasta dinomorduakan. Pun jika pencairan lama, maka itu ada hambatan di sistem dan jadwal kerja.

“Kemarin [yang cair] 2,5 juta orang kan terus kita ada hari Sabtu, Minggu. Kamis mulai transfer, kemudian Kamis Jumat Sabtu Minggu kan kita kena libur [cuti Bersama 20-23 Agustus 2020] ya mungkin agak tertunda sedikit. Mungkin teman-teman yang banknya swasta butuh waktu, tapi kalau banknya pemerintah relatif bisa ditransfer pada saat itu,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, total dana yang disiapkan dalam program ini yaitu Rp37,7 triliun yang akan diberikan pada 15,7 juta orang.

“Total dana yang dikeluarkan Rp37,7 triliun, untuk kami targetkan 15,7 juta orang memang kami sedang berusaha untuk mengumpulkan nomor rekeningnya teman-teman pekerja. Sementara ada nomor rekening yang sudah masuk 13,8 juta, dan sekarang dalam proses validasi dari BPJS TK 10,8 juta,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI GAJI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri