Menuju konten utama

Menag Yaqut Ingin Ajak Paus Fransiskus ke Indonesia

Menag Yaqut ingin mengajak Paus Fransiskus melihat langsung indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

Menag Yaqut Ingin Ajak Paus Fransiskus ke Indonesia
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan saat berkunjung ke Gereja Katedral Kristus Raja Tanjungkarang usai Misa Malam Natal di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). ANTARA FOTO/Ardiansyah/wsj.

tirto.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan keinginannya untuk mengundang pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia. Yaqut ingin mengajak Paus Fransiskus melihat langsung indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

"Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia, sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung," ujar Yaqut dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (8/3/2022) dilansir dari Antara.

Keinginan Yaqut itu disampaikan saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (7/3).

Dalam upaya menghadirkan pimpinan umat Katolik itu, Yaqut meminta Direktorat Jenderal Katolik untuk terbang ke Vatikan. Tujuannya menjajaki rencana mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.

"Mudah-mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia," kata Yaqut.

Yaqut lalu menceritakan tentang pertemuannya dengan pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus itu pada 2019 silam. Ia mengapresiasi keterbukaan Paus Fransiskus dalam menerima perbedaan.

"Saya bercerita tentang keindahan toleransi di Indonesia dan beliau [Paus Fransiskus] mengaku sangat mencintai Indonesia," katanya.

Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia mengusung tema 'Penguatan Moderasi Beragama untuk Mendukung Masyarakat yang Damai dan Inklusif Demi Pembangunan yang Berkelanjutan'.

Yaqut mengapresiasi pertemuan nasional ini yang juga membahas konsep moderasi beragama dalam perspektif umat Katolik.

"Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi penguatan moderasi beragama, demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, rukun, damai, dan inklusif menuju Indonesia yang maju dan sejahtera," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MENAG YAQUT CHOLIL QOUMAS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto