Menuju konten utama

Menag Sebut 100 Persen Jemaah sudah Lunasi Biaya Haji Reguler

Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji, terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.

Menag Sebut 100 Persen Jemaah sudah Lunasi Biaya Haji Reguler
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hasil perkembangan kebijakan penyelenggaraan haji dan umroh 1443H/2022 saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

tirto.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas mencatat sampai dengan pukul 12.30 WIB, Rabu (17/5/2023), lebih dari 203.320 jemaah telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H/2023 M. Ia memastikan 100 persen kuota jemaah haji reguler sudah terisi.

Pernyataan ini disampaikan Yaqut saat menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan. Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi.

Yaqut mengatakan per pukul 10.31 WIB jemaah haji yang belum melunasi Bipih sebanyak 1.035 orang.

“Per detik ini [12.30 WIB], alhamdulillah yang mendaftar lunas sudah lebih 336 orang dari kuota. Jadi sudah 100 persen plus 336 orang,” kata Yaqut.

Dia memaparkan Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji, terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus. Proses pelunasan Bipih telah dibuka sejak 5 April hingga 19 Mei 2023.

Jumlah jemaah haji yang lunas sudah 100 persen, kata Yaqut, menunjukkan bahwa seluruh jajaran Kemenag bekerja sangat keras. Bahkan sejak awal, ia telah meminta jajarannya untuk jemput bola mendatangi para jemaah perihal kesanggupan mereka melunasi biaya haji.

"Jika tidak, harus buat pernyataan tidak melunasi,” ucapnya.

Yaqut memastikan Kemenag sudah sangat siap dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

"Kontrak sudah selesai semua, penginapan, katering, transportasi dan penerbangan semua sudah," kata dia.

Baca juga artikel terkait BIAYA HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan