Menuju konten utama

Menperin Keberatan Volume Plastik Dikurangi

Menperin belum sepakat terhadap rencana pengurangan volume plastik. Menurut dia, persoalannya karena Indonesia belum punya banyak industri daur ulang plastik.

Menperin Keberatan Volume Plastik Dikurangi
Sampah plastik daur ulang. FOTO/sciencedaily.com

tirto.id -

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto masih keberatan apabila volume plastik dalam negeri dikurangi. Ia beralasan hal itu akan mengganggu industri plastik.

Menurut Airlangga, masalah sampah plastik saat ini lebih disebabkan kurangnya industri daur ulang. Akibatnya, limbah plastik yang jumlahnya cukup besar menjadi masalah bagi kelestarian lingkungan hidup. Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) menunjukkan, rata-rata jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 2,3 juta ton per tahun.

Dengan tingkat daur ulang (recycle) plastik yang saat ini baru mencapai 14 persen, sampah plastik yang telah diproses baru mencapai 322.000 ton per tahun.

"Jadi bukan karena penggunaan material yang lebih murah. Jadi bagaimana kita mengelola sampah dan mendorong sirkulasi ekonomi itu nanti kita push bahwa penggunaan recycle plastik itu 25 persen," tuturnya di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Selasa (12/3/2019).

Rencana pengurangan volume plastik yang digodok Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman itu, menurut Airlangga, juga harus melihat kondisi industri plastik saat ini.

Sebab, pengguna plastik kini telah merambah bukan hanya sebagai wadah makan/minuman, melainkan juga bahan baku baja hingga aspal. Lantaran itu lah, menurut dia, fokus pemerintah seharusnya lebih pada persoalan manajemen sampah.

"Plastic is a new material for steal. Kemudian ada fiber. Kayu. Its a new plastic. Jadi kita melihat plastik, steal, kertas, itu adalah bahan baku yang bisa didaur ulang. Yang jadi persoalan adalah kertas kresek. Tentu kertas kresek adalah persoalan waste management. Jadi soal itu kita harus menangani dari waste management," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan memang mengatakan bahwa pemerintah bakal memangkas penggunaan plastik hingga 70 persen di tahun 2025.

Ia mengatakan, pemerintah tak akan lagi membuat kebijakan yang akan berakibat buruk pada generasi mendatang. Selain mengurangi volume plastik, target lain pemerintah adalah mengurangi limbah padat hingga 30 persen serta mengelola 70 persennya.

"Kami tidak mau membuat policy yang berakibat buruk. Kami tidak mau main-main. Bukan yoyo," ucapnya.

Baca juga artikel terkait PLASTIK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Agung DH