Menuju konten utama

Memburu Resep Makanan di Atas Kuburan

Bagi warga keturunan Afrika-Amerika, makanan merupakan bagian dari proses tak terpisahkan ketika berkabung.

Memburu Resep Makanan di Atas Kuburan
Header Mozaik Makanan saat Pemakaman. tirto.id/Quita

tirto.id - Bagi warga keturunan Afrika-Amerika, makanan merupakan bagian dari proses tak terpisahkan ketika berkabung. Dalam budaya mereka, memasak dan membagikan makanan bersama-sama adalah cara untuk menghormati orang yang meninggal sekaligus sebagai bentuk empati kepada keluarga yang ditinggalkan.

Budaya Afrika-Amerika juga memiliki tradisi membawa makanan ke pemakaman. Makanan yang dibawa bisa berupa makanan ringan, seperti sandwich, salad, atau casserole, atau makanan utama, seperti jambalaya, daging bakar, atau ayam goreng.

Ada juga personifikasi yang agak ekstrem, seperti membawa barang favorit orang yang meninggal saat pemakaman. Ini merupakan salah satu tradisi yang umum di Amerika Serikat. Barang favorit tersebut bisa berupa apa saja, seperti buku, mainan, atau benda koleksi yang mereka sukai.

Dalam tradisi tersebut, barang favorit orang yang meninggal dapat ditempatkan di atas nisan makam atau dibawa ke pemakaman dan ditempatkan di dekat peti mati. Ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan secara simbolis bahwa orang yang meninggal masih hadir dalam pikiran dan hati keluarga beserta kerabat yang ditinggalkan.

Dalam beberapa kasus, keluarga memutuskan untuk membawa barang favorit orang yang meninggal sebagai bentuk pengakuan terhadap kiprahnya selama hidup. Dalam kasus lain, orang yang meninggal membuat pesan wasiat apa yang ingin dilakukan selama upacara, bagaimana jenazahnya dikebumikan, termasuk barang favorit yang ingin ia bawa ke liang lahat.

Seperti permintaan Kathryn Andrews yang meninggal pada tahun 2019. Sebelum meninggal, dia meminta anak-anaknya agar resep fudge, kue yang sangat terkenal di keluarganya, dicantumkan pada batu nisannya.

Ide ini sangat unik dan menyentuh, sekaligus membantu memperpanjang kenangan masakannya.

Resep di batu nisannya menjadi viral oleh Rosie Grant, seorang pustakawan yang hobi mengarsipkan makam-makam di AS. Kontennya banyak dibagikan dan diterima dengan baik oleh orang-orang yang melihatnya di media sosial.

Tradisi Membawa Makanan ke Pemakaman

Tradisi membawa makanan ke pemakaman di AS berasal dari beberapa budaya Eropa, terutama budaya Jerman dan Swedia.

Dalam budaya Jerman, tradisi ini dikenal dengan nama "Kaffeeklatsch" atau "Kaffee und Kuchen". Keluarga dan teman-teman dari orang yang meninggal akan berkumpul untuk berbicara dan berbagi kenangan serta membahas masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga yang ditinggalkan.

Dalam kumpulan ini, biasanya akan disediakan makanan ringan dan minuman seperti kopi dan kue.

Tradisi ini kemudian memengaruhi budaya pemakaman di Amerika Serikat, terutama di komunitas Jerman-Amerika. Di sini, tradisi membawa makanan ke pemakaman masih dilakukan sampai sekarang dan merupakan bagian dari budaya pemakaman yang membantu mereka dalam melewati duka.

Dalam budaya Swedia, ada tradisi yang disebut "Kafferep," di mana kerabat beserta keluarga membawa makanan dan minuman untuk dibagikan setelah pemakaman. Tradisi Kafferep seringnya dilakukan bersamaan dengan makan siang atau makan malam yang dibagikan bersama-sama dan dapat mencakup berbagai jenis makanan, seperti sandwich, kue, dan kek.

Selain diadakan di pemakaman, Kafferep bisa juga dilangsungkan di rumah keluarga yang ditinggalkan, gereja, atau tempat lain yang sepadan.

Namun, tradisi membawa makanan ke pemakaman juga dapat ditemukan dalam beberapa budaya lain. Ini menunjukkan bahwa tradisi ini berkembang secara independen di berbagai wilayah AS.

Dalam tradisi membawa makanan ke pemakaman di Texas misalnya, kue adalah salah satu jenis makanan yang sering disajikan. Berbagai jenis kue dapat ditemukan, tergantung pada tradisi dan preferensi keluarga.

Beberapa jenis kue yang biasa disajikan dalam tradisi ini, antara lain: kue kentang, kek keju, kek coklat, kue pepaya, dan kue wortel. Kek coklat Texas umumnya jadi kue wajib yang harus ada dalam jamuan pemakaman di Texas.

Terkadang, keluarga atau teman juga dapat membawa kue khusus yang terkait dengan orang yang meninggal, seperti kue ulang tahun favorit atau kue kesukaan semasa hidupnya.

Tradisi Pemakaman di Selatan

Selain membawa makanan, ada beberapa tradisi pemakaman yang unik di bagian Selatan Amerika Serikat. Salah satunya adalah pemakaman jazz, yang merupakan tradisi memperingati kehidupan dan kematian dengan musik jazz yang dibarengi dengan tarian.

Pemakaman jazz biasanya dilakukan setelah upacara pemakaman resmi selesai dan merupakan momen untuk berkumpul, saling berbicara, dan mengingat orang yang meninggal.

Tradisi ini berasal dari komunitas Afrika-Amerika dan mencerminkan kebudayaan musik dan tari yang kaya dari wilayah tersebut. Dalam pemakaman jazz, musisi dan penari biasanya menampilkannya dalam suasana yang lebih ringan, namun tetap meriah.

Ada juga tradisi memasak dan membagikan makanan kepada keluarga dan tetangga setelah pemakaman. Ini sering dilakukan untuk membantu keluarga yang ditinggalkan dan memperingati orang yang meninggal dengan membagikan makanan yang mereka sukai atau memasak makanan khas keluarga tersebut.

Tradisi pemakaman unik lainnya yang ada di bagian Selatan Amerika Serikat termasuk pemakaman dengan tari pelangi, pemakaman voodoo, dan pemakaman dengan upacara keagamaan yang khas.

Semua tradisi ini bertujuan memperingati kehidupan sekaligus kematian seseorang, serta memberikan dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Tradisi Pemakaman dengan Budaya Masakan

Seseorang dapat memilih untuk menuliskan resep masakan favorit pada batu nisan sebagai bentuk penghormatan akan hobinya ketika masih hidup. Ia membagikan resep dengan orang lain sebagai salah satu cara mewariskan kepada generasi berikutnya.

Rosie Grant mendadak viral saat menemukan beberapa batu nisan makam bertuliskan resep masakan. Nisan pertama yang ia temukan adalah makam milik Naomi Miller-Dawson, seorang warga keturunan Afrika-Amerika, di permakaman Green-Wood, Brooklyn.

Grant mengabadikan resep kue spritz yang terpampang jelas di nisan Naomi. Kue asal Skandinavia tersebut biasanya disajikan sebagai makanan penutup saat natal tiba. Ia lantas mengunggahnya di media sosial pada awal Januari tahun lalu dan langsung mendapatkan banyak perhatian dengan capaian tontonan 1,4 juta kali.

Beberapa komentar mengalir begitu saja menyampaikan pesan dukungan.

Karena dalam nisan hanya ada informasi bahan-bahan dan tidak dicantumkan instruksi bagaimana proses pembuatannya, akhirnya dia hanya menebak ketika mencampurkan bahan-bahan tersebut.

“Sekadar tip: biasanya jika terlihat mentega dan gula, campurkan mereka sampai lembut, lalu tambahkan telur dan vanila, lalu sisanya,” ujar salah satu pengikutnya memberi saran.

Pada postingan berikutnya ia berniat menyusuri makam lain untuk menemukan resep-resep masakan yang terukir pada batu nisan.

Infografik Mozaik Makanan saat Pemakaman

Infografik Mozaik Makanan saat Pemakaman. tirto.id/Quita

Mulanya, Grant sedang magang di lembaga arsip Pemakaman Maryland, di mana salah satu tugasnya ialah mencatat makam-makam pahlawan yang gugur di masa perang.

Secara bersamaan, ia juga sedang melanjutkan pendidikan di ilmu perpustakaan Maryland University. Saat itu ia mendapatkan tugas untuk mempelejari bagaimana penggunaan algoritma di media sosial.

Atas saran kolega dan profesornya, ia kemudian menggabungkan studi dan magangnya dengan membuat akun TikTok @ghostlyarchive dan mulai mengunggah makam-makam di sekitar Maryland.

Secara berkala, ia mulai memposting video mengenai nisan-nisan unik seperti yang ada di makam Evelyn Davis, seorang pengusaha kakap sekaligus aktivis kontroversial. Grant mengagumi nisan tersebut, di mana Davis menyebut dirinya “Queen of The Corporate Jungle”.

Kemudian ia juga memposting keberadaan makam tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh di AS, sebut saja makam Paul Revere, mata-mata pertama di era Perang Sipil.

Setelah fokus pada makam-makam yang memiliki resep masakan di nisannya, makam lain yang menjadi tujuan Grant ialah peristirahatan Kathryn Andrews yang terukir resep kue fudge di batu nisannya di pemakaman Logan, Utah.

Dia membagikan video bagaimana proses pembuatan kue, kemudian mempublikasikan hasilnya berlatar nisan Andrews.

Keluarga besar Andrews lalu melihat postingan tersebut.

"Nenekku akan sangat senang karenanya," kata Natalie Andrews, cucu perempuan Kay Andrews yang tinggal di Washington, seperti dilansir Washington Post.

Meski memasak bukan hobi utamanya, Grant sudah menguasi belasan resep kue hasil dari perburuannya di makam-makam, mulai dari kue natal, roti kurma kacang, pai blueberry, hingga coklat oatmeal.

Apa yang dilakukan Grant merupakan contoh unik bagaimana orang dapat menggabungkan tradisi pemakaman dengan budaya masakan dalam bentuk yang berbeda dan membekas dalam ingatan banyak orang.

Baca juga artikel terkait MAKANAN atau tulisan lainnya dari Ali Zaenal

tirto.id - Mild report
Kontributor: Ali Zaenal
Penulis: Ali Zaenal
Editor: Nuran Wibisono