Menuju konten utama

Melihat Stasiun Palmerah yang Ditembaki Polisi dengan Gas Air Mata

Tak ada kerusakan di stasiun Palmerah. Operasional kereta KRL berjalan normal meski beberapa bagian stasiun terlihat masih kotor akibat kericuhan mahasiswa dan Polisi semalam (24/9/2019),

Melihat Stasiun Palmerah yang Ditembaki Polisi dengan Gas Air Mata
Polisi berusaha membubarkan mahasiswa yang melakukan aksi di kawasan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wpa.

tirto.id - Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Palmerah, Jakarta Barat, hari ini (25/9/2019) sudah beroperasi normal meski terlihat kotor akibat kericuhan antara mahasiswa dan polisi yang terjadi tadi malam.

Stasiun yang dekat dengan lokasi pembakaran pos polisi dan titik kumpul mahasiswa ini sebelumnya menjadi sasaran gas air mata polisi.

Pantauan Tirto, pukul 09.55 WIB, pengguna KRL beraktivitas seperti biasa: mengantre di loket tiket, hilir mudik di peron dan lain sebagainya.

Tak tampak adanya kerusakan baik di fasilitas stasiun maupun pertokoan. Meski demikian, beberapa petugas kebersihan masih sibuk membereskan sisa-sisa kerusuhan.

Bercak cokelat-kehitaman, sisa-sisa kotoran yang terbawa sepatu, terlihat sepanjang jembatan penyeberangan orang (JPO) hingga ke dalam stasiun.

Sekitar pukul 10.00 WIB, area di dalam stasiun sudah bersih, kecuali beberapa area di dekat pintu masuk.

Area peron stasiun di lantai dasar juga tampak sudah dibersihkan.

Meskipun mahasiswa sempat berhamburan ke lantai atas akibat gas air mata, pagi ini tidak ada jejak residu yang masih terasa.

"Saya hari ini diperbantukan ke sini [Stasiun Palmerah dari stasiun lain]. Buat jaga-jaga kalau ada demo susulan jadi bisa bantu. Situasi terakhir paling kotor-kotor saja kan sampai tengah malam mahasiswa," ucap petugas yang enggan disebutkan identitasnya.

"Petugas kan manusia juga harus pulang. Jadi mereka baru muncul pagi ini," imbuhnya.

Gas Air Mata Ditembak Sekitar 8 Kali ke Stasiun

Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa di Stasiun Palmerah dari area DPR, tepatnya di samping Stasiun.

"Ya, tadi gas air mata ditembak aparat ke jembatan penyeberangan stasiun, tapi jatuh ke bawah," kata Waska, salah satu mahasiswa yang ikut demo kepada reporter Tirto di lapangan.

Berdasarkan pantauan Tirto, gas air mata ditembak ke lingkungan dalam stasiun jam 20.21. Lalu berlanjut, dekat taman berbatasan langsung dengan peron 2 stasiun.

Polisi tak berhenti menembakkan gas air mata meskipun kereta sedang berhenti di peron, dampaknya penumpang krl, masinis dan petugas krl terkena gas air mata.

Total ada 8 tembakan gas air mata yang diarahkan ke stasiun palmerah. Namun cuma satu yang masuk ke lantai dua.

Akibatnya mahasiswa yang awalnya istirahat dibuat kocar kacir. Alhasil, lantai dua dikosongkan dan bahkan ada yang keluar dari stasiun.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan operasional stasiun Palmerah hari ini berjalan beroperasi kembali seperti hari-hari biasanya.

"Aman tidak ada yang rusak," ucap Ernie saat dihubungi reporter Tirto Rabu (28/9/2019).

Ernie bilang, stasiun Palmerah pagi ini tercatat melayani 193 dari total 958 perjalanan KRL per hari.

Penjualan tiket melalui loket maupun vending machine untuk jadwal yang ada sudah berjalan. Kerja petugas pelayanan maupun petugas keamanan juga berlangsung seperti biasa di Stasiun Palmerah.

"Pagi ini perjalanan KRL lintas Tanah Abang-Kebayoran PP beroperasi normal. Situasi di Stasiun Palmerah pagi ini juga berjalan normal," terangnya.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas & Reja Hidayat
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana