Menuju konten utama

Megawati Keluhkan Data-Data RI yang Belum Akurat ke Jokowi

Menurut Megawati, pandemi COVID-19 harusnya jadi momentum untuk memulai pembangunan dari desa dengan cara pendataan di tingkat desa yang presisi dan akurat.

Megawati Keluhkan Data-Data RI yang Belum Akurat ke Jokowi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato usai pengumuman nama-nama calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung dalam Pilkada Serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri mengeluh ke Presiden Joko Widodo soal data-data milik pemerintah yang dinilainya jauh dari akurat. Akurasi data menurutnya penting agar program pemerintah tepat sasaran.

Dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-48 PDIP yang digelar secara virtual, Minggu (10/1/2021) di hadapan Jokowi, Megawati mengatakan bahwa pandemi COVID-19 harusnya jadi momentum untuk memulai pembangunan dari desa dengan cara pendataan di tingkat desa yang presisi dan akurat. Presiden kelima RI ini bilang bahwa sudah waktunya Indonesia memiliki data yang komprehensif.

“Bapak presiden, saya kalau urusan [data] ini saya ingin curhat. Dari zaman dulu sampai sekarang sudah 75 tahun merdeka yang namanya dokumentasi kita, yang namanya data dan lain sebagainya, kok, masih saja akurasinya tidak berjalan dengan benar,” kata Megawati.

Ia bermimpi sistem pendataan RI bisa lengkap dan mudah diakses semua orang sebagaimana orang dengan mudah membuka Youtube, langsung mengetik kata kunci dan keluar data yang diinginkan.

Menurutnya, program pembangunan di segala lini kehidupan akan menjadi tepat guna, tepat sasaran, akuntabel dan transparan apabila dilakukan dengan menggunakan basis data akurat dari hasil riset dan dapat dipertanggungjawabkan secara ideologis, etis dan ilmiah.

“Sudah saatnya Indonesia memiliki data tunggal yang digunakan oleh seluruh kementerian dan lembaga negara sampai tingkat pemerintah daerah,” ujarnya.

Namun sekali lagi, kata Megawati, pendataan harus dimulai dari desa dengan melibatkan partisipasi warga agar mampu menggambarkan kondisi sesungguhnya. Serta dapat memetakan potensi ekonomi desa untuk dijadikan kekuatan ekonomi bangsa.

Ia senang bahwa telah ada dana desa yang membuat desa dapat lebih berkembang, namun menurutnya hal itu saja belum cukup dan harus diperbarui. Perlu data-data yang akurat untuk menjadikan pembangunan di desa juga tepat sasaran, katanya.

Baca juga artikel terkait HUT KE-48 PDIP atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Politik
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri