tirto.id - Petinju dunia Floyd Mayweather akan bertarung melawan seniman bela diri campuran asal Irlandia, Conor McGregor dalam laga lintas disiplin olah raga tarung. Pertarungan itu disebut-sebut sebagai pertarungan olah raga adu fisik termahal dalam sejarah.
Mayweather dan McGregor dikabarkan akan bertanding di Arena T-Mobile Arena, Las Vegas, dalam pertarungan 12 ronde yang akan disiarkan ke lebih dari 200 negara dan wilayah.
Para promotor tarung akbar ini juga memprediksikan bahwa laga ini akan lebih mahal atau melewati angka 600 juta dolar AS atau setara Rp8 triliun, saat Mayweather bertarung melawan Manny Pacquiao pada 2015.
"Pertarungan ini akan mencapai ke semiliar rumah di seluruh dunia," kata Dana White, kepala eksekutif Ultimate Fighting Championship, MMA dikutip dari Antara, Jumat (25/8/2017).
"Ini adalah peristiwa terbesar yang pernah terjadi dalam olah raga tarung," lanjut dia.
Sebelumnya, Mayweather mengaku telah melakukan persiapan untuk menghadapi McGregor. Ia bahkan berjanji bahwa pertarungan jutaan dolar AS itu tidak akan berlangsung lama.
"Mengharapkan kegembiraan. Dia akan membicarakan sampah, saya akan membicarakan sampah, akan ada banyak darah, keringat dan air mata," kata Mayweather.
McGregor (29) adalah petarung asal Irlandia yang emosional. Meski tak pernah menjadi petinju secara profesional, namun dia adalah petarung UFC pertama yang memegang dua sabuk sekaligus saat menambahkan sabuk kelas ringan ke gelar kelas bulu yang sudah dia pegang pada November lalu.
McGregor juga mengaku yakin bahwa dia akan menjatuhkan Mayweather dalam empat ronde untuk memberikan kekalahan pertamanya kepada petinju Amerika Serikat itu dalam pertarungan.
Untuk diketahui, tiket pertandingan ini juga dipasang dengan harga yang mahal. Untuk tempat duduk tepat di depan ring dipatok pada harga 100.250 dolar AS atau setara Rp1,3 miliar, meskipun sekitar 1.700 tempat duduk dari total kapasitas stadion 20.000 tempat duduk belum terjual.
Jutaan penggemar di seluruh AS diperkirakan akan mengeluarkan 99,95 dolar AS (Rp1,3 juta) per orang untuk menonton pertandingan ini di televisi lewat sistem pay-per-view.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto
