Menuju konten utama

Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto: Penjelasan BMKG, Dampaknya

BMKG menjelaskan matahari terbit dari utara karena adanya gerak semu tahunan matahari (GSM).

Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto: Penjelasan BMKG, Dampaknya
Ilustrasi matahari. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/pd.

tirto.id - Sebuah rekaman video yang memperlihatkan matahari terbit dari utara di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai menjadi perbincangan warganet.

Dalam video tersebut tampak orang yang merekam mengarahkan kamera ke arah matahari yang ia sebut terbit dari utara. Perekam video itu mengatakan bahwa peristiwa matahari terbit dari utara ini terjadi pada Kamis (17/6/2021).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto menjelaskan matahari terbit dari utara karena adanya gerak semu tahunan matahari (GSM).

Menurut Siswanto, hal ini sebenarnya disebabkan oleh terhadinya revolusi bumi (gerak putar bumi pada orbitnya mengelilingi matahari) yang bergerak dengan rotasi bumi dengan poros putaran miring.

"Ini mengakibatkan seolah-olah matahari bergerak menuju utara atau selatan ke arah kutub. Pada 22 Desember-21 Juni matahari seolah-olah bergeser ke belahan bumi Utara dan pada 22 Juni-21 Desember matahari seolah bergerak ke arah belahan bumi selatan," katanya kepada redaksi Tirto.

Siswanto menambahkan, hal ini juga yang kemudian menyebabkan kadang-kadang seolah-olah matahari terbit seperti dari arah agak utara atau selatan.

Dampak dari GSM ini adalah adanya perbedaan musim atau iklim di sejumlah tempat di muka bumi terutama di lintang tinggi, lintang menengah dan tropis.

Pada saat matahari seolah bergerak ke arah utara, maka belahan bumi di utara tentu akan mendapatkan sinar matahari lebih banyak yang mengakibatkan munculnya musim semi atau musim panas di utara.

Sedangkan bagian bumi sebelah selatan akan kekurangan sinar matahari sehingga munculah musim gugur ataupun musim dingin di belahan bumi selatan. Begitu pula dengan sebaliknya, jika matahari seolah bergerak ke selatan bumi, maka bagian selatan bumilah yang akan mendapat banyak sinar matahari dan bagian utara tidak mendapat sinar yang cukup.

Sama halnya dengan negara-negara di belahan bumi utara dan selatan, negara yang berada di kawasan tropis juga akan mengalami pergantian musim akibat gerak semu tahunan matahari.

Namun bedanya negara beriklim tropis tentu tidak mengalami 4 musim, melainkan hanya memiliki 2 musim akibat adanya pengaruh dari angin muson akibat revolusi bumi tadi.

Selain dikenal memiliki gerak semu tahunan matahari yang dapat menciptakan perbedaan musim di permukaan bumi, matahari juga memiliki gerak semu harian yang mengakibatkan adanya pergantian siang dan malam di planet bumi.

Baca juga artikel terkait MATAHARI TERBIT DARI UTARA atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya