Menuju konten utama

Masyarakat Sejarawan Indonesia Luncurkan Jurnal Terbaru

MSI meluncurkan Jurnal Sejarah Volume 1 nomor 1 tahun 2017. Jurnal ini bisa diunduh oleh masyarakat melalui, jurnal.masyarakatsejarawan.or.id.

Masyarakat Sejarawan Indonesia Luncurkan Jurnal Terbaru
Peluncuran Jurnal Sejarah Volume 1 nomor 1 tahun 2017 di ruang baca Perpustakaan (Gedung A) Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat sore (8/9/2017). tirto.id/ Petrik Matanasi

tirto.id -

Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) meluncurkan Jurnal Sejarah Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 di ruang baca Perpustakaan (Gedung A) Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat sore (8/9/2017).

Jurnal Sejarah edisi terbaru tersebut berisikan tulisan-tulisan sejarah dari beberapa sejarawan, antara lain tulisan Andi Achdian, yang juga bertindak sebagai pemimpin redaksi, dengan judul "Sarekat Islam Sebagai Kelanjutan Boedi Oetomo: HOS Tjokroaminoto dan Periode Awal Kebangkitan Nasional di Surabaya." Tulisan Gani A Jaelani berjudul "Islam dan Persoalan Higiene di Hindia Belanda" ada di dalamnya.

Selain tulisan-tulisan sejarah, di edisi terbaru terdapat wawancara dengan Asvi Warman Adam dan Robert Cribb.

Editor Pelaksana Jurnal Sejarah, Andi Achdian menyampaikan, edisi terbaru tersebut bisa diakses dengan mudah. "Ini bisa didownload secara online," ujar Andi Achdian

Menurut Andi, Jurnal Sejarah bisa didownload gratis di website jurnal.masyarakatsejarawan.or.id. Andi menjanjikan beberapa edisi sebelumnya bisa diakses.

Peluncuran Jurnal Sejarah edisi teranyar ini juga disertai dengan diskusi diskusi sejarah bertema "Tradisi Ilmiah, Kritik dan Perkembangan Studi Sejarah Indonesia."

Tampil sebagai pembicara, Ivan Aulia Ahsan dengan makalah berjudul "Masa Depan Studi Indonesia" dan Gani Ahmad Jaelani dengan judul makalah "Tradisi Adalah Praktik, Perkembangan Studi Sejarah Adalah Kritik." Adapun Tyson Tirta sebagai moderator.

Acara ini dihadiri sejarawan senior Taufik Abdulah.

Baca juga artikel terkait JURNAL atau tulisan lainnya dari Petrik Matanasi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Petrik Matanasi
Penulis: Petrik Matanasi
Editor: Agung DH