Menuju konten utama

Massa Pendukung Bamsoet Gembok Pintu Gerbang DPP Partai Golkar

AMPG Pro-Bamsoet menggembok pintu gerbang DPP Partai Golkar, Minggu (25/08/19) dini hari karena kecewa tak diizinkan masuk.

Massa Pendukung Bamsoet Gembok Pintu Gerbang DPP Partai Golkar
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menaiki mobil listrik seusai menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/7/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Ratusan massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Pro-Bamsoet menggembok pintu gerbang DPP Partai Golkar, Minggu (25/08/19) dini hari. Penggembokan dilakukan karena pengurus dan anggota AMPG kecewa tidak diizinkan masuk ke dalam kantor DPP Partai Golkar.

Penggembokan di pintu gerbang DPP Partai Golkar mendapat perlawanan dari massa yang berjaga di dalam DPP Partai Golkar. Suasana sempat memanas karena massa dari dalam kantor DPP Partai Golkar melakukan pelemparan batu.

"Sudah tiga hari kita berada di luar kantor DPP karena tidak diizinkan masuk ke rumah kita sendiri. Kita menggembok DPP agar yang di luar tidak ada yang bisa masuk lagi dan yang di dalam tidak bisa keluar. Jadi sama-sama adil, tidak ada yang masuk dan keluar," ujar Wakil Ketua Umum AMPG Nofel Hilabi kepada wartawan Minggu (25/8/2019).

Nofel menambahkan, penggembokan dilakukan agar tidak ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab masuk ke dalam DPP. Dikhawatirkan ada pihak tertentu yang ingin memancing di air keruh.

"Kita semua tidak ingin ada kegaduhan di Partai Golkar. Karenanya, kami tidak ingin anarkis. Terbukti, selama tiga hari kita di sini, tidak ada satu pun aksi huru-hara atau kerusuhan yang kami buat. Kami sama-sama bertekad menjaga suasana Partai Golkar kondusif. Yang membuat kegaduhan justru ketum dengan melarang pengurus pleno masuk ke DPP dan memakai preman berseragam AMPG untuk menjaga DPP," ujar dia.

Nofel menandaskan pengurus dan anggota AMPG sangat kecewa dengan sikap ketua umum yang tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam DPP Partai Golkar. Padahal, banyak anggota AMPG yang harus terpaksa tidur di jalanan.

"Semua pihak bisa melihat bagaimana tega dan kejamnya ketum Partai Golkar membiarkan generasi muda Golkar tidur di jalanan. Harusnya sebagai pimpinan, ketum harus mengayomi semua anggota, bukan malah menelantarkan serta melarang para kadernya masuk ke rumahnya sendiri," kata Nofel.

Usai menggembok DPP, Nofel menyerahkan keamanan DPP kepada aparat kepolisian yang berjaga. Aparat kepolisian diminta mewaspadai pihak-pihak yang ingin memanfaatkan suasana menjadi tidak kondusif.

"Kita tetap akan menuntut DPP Partai Gokar untuk sesegera mungkin melaksanakan rapat pleno. Jika DPP tidak segera melaksanakan rapat pleno, kita akan kembali bergerak mendatangi DPP dengan massa yang lebih besar lagi," tandas Nofel.

Baca juga artikel terkait MUNAS GOLKAR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dipna Videlia Putsanra