Menuju konten utama

Massa di Jalan Wahid Hasyim Berupaya Tambah Suplai Bom Molotov

Massa di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, berupaya menambah suplai bom molotov untuk menyerang aparat kepolisian, pada Rabu dini hari.

Massa di Jalan Wahid Hasyim Berupaya Tambah Suplai Bom Molotov
Aparat bubarkan paksa massa aksi yang menolak hasil keputusan kpu sekitar pukul 22:30 di depan kantor BAWASLU, Sarinah, Jakarta pada Selasa Malam (21/5/19). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Massa di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, masih berupaya menyerang aparat kepolisian dengan lemparan batu, bom molotov dan petasan pada Rabu dini hari (22/5/2019) hingga sekitar pukul 2.30 WIB.

Tambahan suplai bom molotov terus dipersiapkan oleh massa di ujung Jalan Wahid Hasyim. Salah satu dari massa sempat terdengar menghubungi rekannya lewat sambungan telepon untuk meminta tambahan suplai molotov.

"Bang, tolong bawain molotov-molotov lagi ke sini," kata salah satu remaja berusia sekitar 17-an tahun saat menelepon rekannya.

Pada sekitar pukul 2.00 WIB, massa sempat memukul mundur polisi dengan lemparan petasan dan molotov. Sejumlah massa pun mulai berani menunjukkan diri dengan memegang molotov di tangan.

Polisi pun menyerang balik massa dengan tembakan gas air mata dan petasan. Bahkan, pada sekitar pukul 2.30 WIB, polisi mulai menembakkan peluru karet untuk membubarkan massa di sekitar jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Sejak Selasa malam (21/5/2019), polisi memang berupaya membubarkan massa yang semula menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bawaslu. Namun, kemudian massa mundur ke Jalan Wahid Hasyim, Jalan Sabang, Pasar Tanah dan sekitarnya.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom