Menuju konten utama

Massa Buruh yang Berkumpul di Depan TVRI Dipaksa Pulang oleh Polisi

Lima puluhan massa buruh Konferederasi Serikat Nasional (KSN) Bandung yang akan berunjuk rasa di depan gedung MPR/DPR untuk menolak revisi UU Ketenagakerjaan dipaksa pulang oleh polisi.

Massa Buruh yang Berkumpul di Depan TVRI Dipaksa Pulang oleh Polisi
Puluhan Massa Buruh Berkumpul di Depan TVRI Dipaksa Pulang Oleh Polisi, Jumat (16/8/2019) tirto.id/Bernie Kurniawan

tirto.id - Sekitar lima puluhan massa buruh Konferederasi Serikat Nasional (KSN) Bandung berkumpul di depan gedung TVRI, Senayan sejak sekitar pukul 09.00 WIB.

Rencananya massa akan berunjuk rasa di depan gedung MPR/DPR menolak revisi UU Ketenagakerjaan.

Namun, rencana tersebut harus batal lantaran massa diusir oleh aparat kepolisian. Berdasarkan keterangan saksi mata, awalnya para buruh hanya berkumpul di trotoar dan di masjid depan TVRI untuk beristirahat.

Namun, tiba-tiba sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah aparat kepolisian mendatangi dan mengusir massa buruh tersebut. Bus yang mengantarkan mereka pun langsung dipanggil dan diminta mengantar mereka pulang kembali.

Ketua Umum Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih mengatakan, memang telah terjadi pengadangan aksi di sejumlah lokasi. Ia pun mengecam keras hal ini dan menyebut pengadangan ini sebagai pembungkaman.

"Ini adalah tindakan tidak demokratis dan pembungkaman yang dilakukan oleh rezim Jokowi," ujarnya lewat keterangan tertulis yang diterima Tirto.

Berdasarkan pantauan Tirto sebelumnya, juga sempat ada pengusiran terhadap belasan massa buruh yang berkumpul di halte sekitar Gedung MPR/DPR.

Massa buruh yang berdemonstrasi menolak revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan diadang oleh aparat kepolisian di depan Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jumat (16/8/2019).

Berdasarkan keterangan salah satu massa pendemo, Viki (32), yang ditemui Tirto, awalnya massa berkumpul di halte di pinggir jalan Gatot Subroto.

Namun, mereka didatangi sejumlah polisi dan diminta mundur.

Belasan orang berbaju merah ini pun berjalan hingga Jalan Palmerah Timur. Mereka kembali berhenti untuk berkumpul lagi di trotoar.

Namun, lagi-lagi polisi mendatangi mereka dan meminta mereka menjauh dari lokasi. Alasannya, area sekitar Gedung MPR/DPR harus steril karena ada kegiatan kenegaraan.

"Jadi kalau Senin boleh, kalau sekarang kan ada acara kenegaraan. Bayangkan aja kalau ada acara selametan lalu diganggu," kata seorang polisi.

Pagi tadi, polisi juga melakukan pengadangan terhadap massa serikat yang sudah berkumpul di Jalan Jampea Raya Jakarta Utara. Pengadangan dilakukan demgan mobil polisi, angkot, hingga truk sampah.

Baca juga artikel terkait SIDANG TAHUNAN MPR 2019 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno