Menuju konten utama

Massa Aksi 67 Salat Jamaah di Jalan Raya, Medan Merdeka Timur Macet

Para peserta Aksi 67 menggelar salat ashar berjamaah di jalan raya Medan Merdeka Timur sehingga memicu kemacetan.

Massa Aksi 67 Salat Jamaah di Jalan Raya, Medan Merdeka Timur Macet
Massa aksi 67 melakukan long march menuju Bareskrim Polri, Gedung KKP Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (6/7/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Massa aksi 67 yang sedang bergerak ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tiba-tiba berhenti di tengah jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, pada Jumat sore (6/7/2018). Mereka berhenti di sana dan menjalankan salat Ashar berjamaah di jalan raya.

"Jalan raya ini juga adalah bumi Allah" kata salah seorang orator.

Berdasarkan pantauan Tirto, karena aktivitas massa aksi 67 tersebut, lalu lintas jalan Medan Merdeka Timur macet parah. Ratusan motor milik para peserta aksi itu tampak diparkirkan begitu saja di pinggir jalan dan trotoar jalan. Terlihat hanya tersisa satu lajur untuk pengendara mobil dan motor di jalan tersebut.

Salat Ashar berjamaah di tengah jalan ini juga mengakibatkan 4 buah bus Transjakarta tertahan di halte Gambir 1, Jakarta Pusat. Selain itu, banyak pengendara motor lainnya pun terpaksa naik ke trotoar.

Sejumlah pengendara jalan mengaku terganggu dengan adanya kegiatan ini lantaran perjalanannya jadi tersendat lama. Salah satunya Arif yang hendak menuju ke arah Tanah Abang.

"Terganggu sih, maksudnya ini kan jalan umum," kata Arif salah seorang pengendara.

Massa dari Persaudaraan Alumni 212 tersebut sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Bareskrim Polri, yang berada di Jalan Medan Merdeka Timur. Massa yang menyebut gerakannya sebagai “Aksi Umat Bersatu Tegakkan Keadilan” itu lalu melanjutkan aksinya ke Kantor Kemendagri.

Sebagaimana diberitakan Antara, salah satu tuntutan Massa Aksi 67 itu ialah mendesak Presiden Joko Widodo mengganti Pj Gubermur Jawa Barat Komjen Pol Mochammad Iriawan.

Mereka juga menolak penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan pelecehan agama yang melibatkan Sukmawati Soekarnoputri. Aksi itu juga menuntut pengusutan kasus dugaan penghinaan Islam oleh Viktor Laiksodat sebagaimana diduga juga dilakukan akademisi Ade Armando.

Massa itu semula berkumpul di Masjid Istiqlal sebelum salat Jumat. Kedatangan mereka berasal dari berbagai penjuru dengan berjalan kaki, naik kendaraan pribadi serta kendaraan umum.

Sebelumnya, terkait aksi itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas seperti biasa kendati ada Aksi 67.

Argo menyatakan, kepolisian siap melakukan rekayasa lalu lintas sehingga kepadatan arus kendaraan di sekitar lokasi aksi itu bisa dikurangi dan tidak memicu kemacetan.

Baca juga artikel terkait AKSI 67 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom