Menuju konten utama

Masih Dirawat, Penyerang Sopir Bus Cipali Belum Dimintai Keterangan

Polisi belum bisa meminta keterangan dari pelaku penyerangan sopir bus Cipali, karena saat ini masih dalam perawatan. 

Masih Dirawat, Penyerang Sopir Bus Cipali Belum Dimintai Keterangan
Ilustrasi kecelakaan bus. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.

tirto.id - Amsor, tersangka penyerang sopir bus yang menyebabkan kecelakaan beruntun masih dirawat, sehingga penyidik belum dapat meminta keterangannya ihwal peristiwa tersebut.

"Saat ini dia dirawat di RS Majalengka dan belum bisa dimintai keterangan karena masih perawatan intensif, juga masih dalam kondisi luka berat," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (19/6/2019).

Sehingga, lanjut dia, motif Amsor menyerang sopir bus Safari Dharma Raya itu belum diketahui secara pasti. Dugaan sementara, Amsor meminta pengemudi untuk berhenti di tol namun tak dituruti sopir.

"Kalau tersangka sudah dimintai keterangan akan ketahuan motif yang bersangkutan," sambung Dedi. Penyidik telah mendapatkan keterangan dari beberapa saksi yang berada di dalam bus dan mereka terluka pula.

Amsor disangkakan dengan Pasal 388 KUHP subsider Pasal 359 KUHP. Kejadian bermula ketika Bus Safari Dharma Raya nopol H 1469 CB, datang dari arah Jakarta menuju ke Cirebon (Jalur A), Km 150.900, sekitar pukul 01.00 WIB.

Dalam perjalanan, Amsor menyerang sopir bus dengan dalih pelaku ingin dibunuh oleh sopir dan kernetnya.

Kemudian bus masuk ke jalur lawan (Jalur B). Bus safari itu menabrak Toyota Innova bernopol B 168 DIL, mobil Mitsubishi Xpander bernopol B 8137 PI dan truk bernopol R 1436 ZA yang melaju di jalur B.

“Akibat peristiwa itu 12 orang meninggal dunia, 11 orang luka berat dan 32 orang luka ringan dan 6 orang selamat,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, ketika dikonfirmasi, kemarin.

Ke-12 orang yang meninggal dunia terdiri dari 6 penumpang Xpander, 3 penumpang Innova dan 3 penumpang bus.

Sementara itu, Trunoyudo melanjutkan, saksi bernama Winda yang berada di dalam bus, tiba-tiba melihat seorang penumpang berusaha akan mengambil telepon seluler atau kendali sopir, lalu terjadi perdebatan dan mengakibatkan kendaraan hilang kendali ke kanan.

Korban yang meninggal yaitu Heruman Taman (59), Rafi (22), Reza (22), Radit (22), Dafa (21) dan Irfan (22). Mereka berdomisili di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi yang merupakan penumpang Mitsubishi Xpander.

Untuk penumpang mobil Innova yang meninggal yaitu Wiki (21) yang beralamat di Jakarta Pusat, Uki (45), Amar (37), Daryono (70) yang berasal dari Desa Tarub Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

Identitas dua korban lainnya masih dalam pendataan, karena tidak membawa identitas dan saat ini jenazah berada di Rumah Sakit Umum Daerah Cideres, Majalengka, Jawa Barat.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN LALU LINTAS atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo