Menuju konten utama

Mark Zuckerberg Meminta Pegawainya Tak Gunakan iPhone

Mark meminta pegawainya untuk tak pakai iPhone usai diserang oleh Chief Executive Officer Apple.

Mark Zuckerberg Meminta Pegawainya Tak Gunakan iPhone
CEO Facebook Mark Zuckerberg. Antara foto/reuter/stephen lam

tirto.id - Mark Zuckerberg, Chief Executive Officer Facebook, meminta para pegawainya berhenti menggunakan produk-produk buatan Apple. Ia meminta mengganti perangkat iPhone dengan Android.

Sebagaimana dilansir Mashable, permintaan Mark kepada pegawainya itu dibuat setelah Tim Cook, Chief Executive Officer Apple, menyerang Facebook dengan mengatakan perusahaan itu tak becus menjaga privasi penggunanya.

Kecaman Cook ini membuat Mark marah dan kemudian memerintahkan tim manajemennya untuk menggunakan ponsel Android. Kendati demikian, Facebook tidak segera menanggapi permintaan Mark--yang secara pribadi mengatakan hal itu kepada eksekutif--agar karyawannya berhenti memakai iPhone. Namun, kedua perusahaan raksasa, Facebook dan Apple, telah secara terbuka menyampaikan ketidaksukaannya.

Dalam tayangan wawancara MSNBC, sebagaimana ditulis The New York Times, Cook menyebut bahwa “Apple tidak akan membanjiri lalu-lintas (iklan) ke kehidupan pribadi pengguna.”

Secara tersirat pernyataan itu ditujukan kepada Facebook yang dinilai gagal membendung pengaruh Rusia ke penduduk Amerika Serikat di media sosial ketika pemilihan umum 2016 berlangsung.

“Privasi merupakan hak asasi manusia. Privasi adalah kebebasan sipil,” tegas Cook.

Sebagaimana diwartakan The New Yorker, Rusia diketahui menggunakan Facebook untuk mengubah pikiran pemilih yang belum menentukan pilihannya (swing voter) untuk memilih Donald Trump.

Trump sendiri mengatakan bahwa kerja Rusia pada Facebook untuk memenangkannya itu hanya “cerita bohong,” “aneh,” dan “kisah yang dibuat-buat.” Dan upaya menginvestigasi kerja Rusia itu seperti “perburuan penyihir.”

Semenjak pemilu AS 2016 dan mencuatnya skandal Cambridge Analytica, Facebook berupaya memperbaiki citra diri. Pada Oktober 2017, perusahaan tersebut menyewa konsultan media Definers Public Affairs.

Definers Public Affairs bertugas untuk memonitor berita-berita menyangkut Facebook di media. Jika buruk, Definers Public Affairs akan menerbitkan berita tandingan untuk mengembalikkan citra Facebook jadi baik.

Salah satu kerja konsultan media yang dibayar itu ialah membuat berita buruk soal Apple. Sayangnya, sebulan selepas Facebook menyerang Apple dengan berita buruk, Apple menjadi perusahaan bernilai 1 triliun dolar AS pertama dalam sejarah dunia. Nilai Facebook sendiri stagnan di angka 100 miliar dolar AS.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ahmad Zaenudin
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Alexander Haryanto