Menuju konten utama

Marak Isu Penyerangan Ulama, Polda Metro Jaya Bertemu FPI

Pertemuan Polda Metro Jaya dengan ormas termasuk FPI untuk membahas terkait kasus penyerangan ulama dan penyebaran hoaks.

Marak Isu Penyerangan Ulama, Polda Metro Jaya Bertemu FPI
(Ilustrasi) Lima tersangka kasus penyebar ujaran kebencian dan provokasi melalui media sosial yang dikenal dengan MCA diungkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/2/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Polda Metro Jaya mengundang beberapa organisasi masyarakat menanggapi banyaknya isu penyerangan ulama yang terjadi 3 bulan terakhir. Salah satu yang diundang adalah ormas Front Pembela Islam (FPI).

Hal ini dikatakan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis pada Selasa (20/3/2018). Idham menegaskan, pertemuan tersebut membahas upaya menangkal kasus penganiayaan ulama dan penyebaran hoaks.

“Kami melakukan coffee break. Temanya adalah masalah hoaks dan teror kekerasan terhadap para tokoh agama. Kami mengundang lintas agama, kemudian juga dari aparat pemerintah dan jajaran Menkopolhukam,” tegas Idham di Polda Metro Jaya.

Idham menegaskan pertemuan ini juga membahas tindakan yang dapat dilakukan terkait isu tersebut, terutama di wilayah Jakarta. Idham berharap, agenda pertemuan dengan sejumlah ormas termasuk FPI ini bisa menjadi agenda rutin.

“Agenda ini akan kami budayakan, akan kami selalu laksanakan secara berkesinambungan, apakah 2 minggu sekali atau 3 minggu sekali dengan tema yang ada di masyarakat,” tegas Idham.

Isu penyerangan tokoh agama marak terjadi dalam tiga bulan terakhir. Misalnya penyerangan di daerah Jawa Barat, dan menyebabkan 1 ulama pengurus pondok pesantren meninggal dunia. Namun kebanyakan isu penganiayaan merupakan kabar hoaks. Buntutnya adalah pengungkapan komplotan pelaku penyebaran hoaks penganiayaan ulama di daerah Garut bernama MCA.

Penganiayaan tokoh agama terus terjadi. Ketua Nahdlatul Ulama Kecamatan Kangkung, Kiai Haji Ahmad Zaenuri diserang oleh seorang pria dengan senjata tajam pada Minggu (18/3/2018) dini hari.

Saat ini kepolisian masih menyelidiki motif penyerangan dan kondisi kejiwaan pelaku. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto menegaskan, pelaku hanya bertindak sendirian.

“Kami juga mendalami apa ada kaitannya dengan yang lalu-lalu atau tidak. Tapi kelihatannya belum ada kaitannya di sana, masih berdiri sendiri,” katanya di Mabes Polri. “Yang lain-lain hoaks, yang benar penganiayaan ulama hanya empat kali saja.”

Baca juga artikel terkait PENYERANGAN ULAMA atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yantina Debora