Menuju konten utama

Manfaat Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19 Menurut WHO

Manfaat puasa Ramadhan selama masa pandemi COVID-19 menurut WHO, di antaranya bisa punya lebih banyak waktu untuk membuat makanan berkualitas.

Manfaat Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19 Menurut WHO
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga di rumah. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Puasa selalu dianggap baik untuk tubuh karena membantu detoksifikasi dan menjadi momen yang tepat untuk memulai pola hidup sehat.

Ada juga yang bertujuan untuk menurunkan berat badan saat puasa, demikian seperti dikutip dari Gulf News.

Manfaat puasa lainnya yakni dapat membantu meregenerasi sel sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus dan penyakit kekebalan tubuh.

Namun, berpuasa Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 tentu terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena segala aktivitas termasuk ibadah harus dilakukan di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

Meski begitu, sebuah webinar yang disponsori pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyoroti manfaat kesehatan berpuasa di tengah adanya wabah COVID-19.

Webinar yang diselenggarakan oleh Departemen Promosi Kesehatan di Sharjah, Uni Emirat Arab memandu peserta tentang praktik kesehatan dan makanan yang harus dikonsumsi selama bulan Ramadan.

Seperti dilansir dari Khaleej Times, Rabu (6/5/2020), Dr Ayoub Al Jawaldeh, Penasihat Gizi Regional WHO mengatakan, puasa membantu orang membuang racun, mengurangi kadar gula darah dan memecah timbunan lemak.

Puasa di tengah pandemi Corona, kata dia, juga bisa membantu meningkatkan kekebalan dalam tubuh.

"Puasa membantu regenerasi sel sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus dan penyakit kekebalan," ujar Al Jawaldeh.

Manfaat Puasa Ramadhan Selama Pandemi Corona

Berikut ini beberapa manfaat puasa di bulan Ramadan yang bisa didapatkan selama pandemi virus COVID-19 menurut WHO:

1. Lebih banyak makanan segar

Al Jawaldeh mendesak mereka yang berpuasa untuk meningkatkan asupan makanan segar. Dia menyarankan untuk menjauhi makanan yang digoreng dan yang mengandung garam dan rempah-rempah tingkat tinggi karena cenderung menyebabkan kehausan.

Saat berada di rumah, maka akan ada lebih banyak waktu untuk belanja makanan segar dan mengolahnya menjadi makanan sehat dibanding ketika makan di luar rumah.

2. Tetap terhidrasi

WHO menyebutkan, orang yang berpuasa harus mengonsumsi delapan hingga 12 gelas air (sekitar dua liter) antara buka dan sahur, karena air membantu membersihkan sistem pencernaan, ginjal dan usus, dan dapat membuang racun.

Di rumah tentu lebih memudahkan untuk mengambil minum sebanyak yang diinginkan tanpa harus izin atau bayar di restoran.

3. Bisa berolahraga

Al Jawaldeh menekankan perlunya berolahraga setiap hari. Berolahraga ringan bisa dilakukan seperti berjalan kaki di sekitar rumah, atau latihan peregangan seperti melakukan yoga di taman.

"Konsumsilah sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan berprotein tinggi dan hindari lemak jenuh dan lemak trans," sarannya.

4. Membuat jus buah atau sayur alami

Sebaiknya hindari jus buatan dan minuman ringan saat sahur dan buka di rumah, mengingat tingginya kadar gula yang dikandungnya yang bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Dengan berada di rumah, tentu saja membuat jus alami lebih mudah dilakukan.

Baca juga artikel terkait MANFAAT PUASA RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH