Menuju konten utama

Manfaat Membaca Ayat Kursi, Bacaan, Arti & Waktu Terbaik Membacanya

Manfaat membaca ayat kursi, bacaan ayat kursi, dan waktu terbaik membaca ayat kursi.

Manfaat Membaca Ayat Kursi, Bacaan, Arti & Waktu Terbaik Membacanya
Ilustrasi Al Quran. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Ayat kursi terdapat di surah kedua dalam Al-Qur'an, yakni surah Al-Baqarah ayat 255.

Ada sejumlah hadis yang menyebutkan tentang keutamaan membaca ayat kursi dan Rasulullah juga menerangkan bahwa ayat kursi bisa dibaca dalam berbagai kesempatan.

Ayat kursi sendiri merupakan ayat Al-Qur'an yang sangat populer di kalangan masyarakat sebagai ayat untuk menjaga dari gangguan setan, dan ayat kursi turun kepada Rasulullah saw setelah hijrah, pada waktu malam hari, demikian menurut Mawaddatul Jannah dalam skripsinya berjudul "Hadits- Hadits tentang Keutamaan Ayat Kursi dalam Kitab Tafsir Tamsijjatoel Moeslimien Karya H. Ahmad Sanoesi Bin H. Abdoerarhim (Kritik Sanad dan Matan)".

Ketika ayat kursi diturunkan, ia disertai 40.000 malaikat sebagai pengawal.

Manfaat Membaca Ayat Kursi

Dikutip laman NU Online, Imam An Nawawi menjelaskan tentang surat-surat yang disunahkan membacanya, salah satunya ayat kursi untuk dibaca di hari-hari atau di waktu-waktu tertentu.

1. Dijaga sepanjang tidurnya oleh Allah SWT

Ia menyebutkan, disunahkan memperbanyak membaca Ayat Kursi di semua tempat dan membacanya setiap malam ketika hendak tidur dan membaca Al-Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas) setiap selesai sholat.

Selanjutnya, disunahkan ketika akan tidur membaca ayat Kursi, surat Al Ikhlas,surat Al-Mu’awwidzatain dan akhir surat Al Baqarah.

Rasulullah SAW bersabda seperti diriwayatkan dari Aisyah ra:

“Bahwa Nabi SAW setiap malam membaca Qul huwallahu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain”.

Kemudian diriwayatkan dari Ali, ia berkata:

“Saya belum pernah melihat seorang berakal yang masuk Islam tidur sebelum membaca ayat Kursi”.

2. Melindungi sepanjang hari

Apabila membaca ayat kursi pada waktu pagi sebagai bagian dari zikir rutin, juga di waktu petang sebagai bagian dari zikir petang, maka ia akan berada dalam penjagaan Allah selama waktu tersebut.

Dalam hadis Ubay bin Ka'ab, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi,” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani mensahihkan hadis tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655).

3. Tidak dihalangi masuk surga

Manfaat membaca ayat kursi juga akan dimudahkan masuk surga apabila dibaca setiap selesai menjalankan salat fardu. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian." (HR An Nasa'i).

4. Keagungan ayat kursi melebihi ciptaan Allah berupa langit dan bumi

Dalam sebuah hadis disebutkan yang artinya:

Seperti diceritakan Abdullah bin Mas'ud: "Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup Nama dan Sifat Allah)." Sufyan ats-Tsauri berkata, "Sebab ayat kursi merupakan (salah satu) kalamullah (perkataan Allah), sedangkan kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi" (HR Tirmidzi).

Bacaan Ayat Kursi

Berikut ini bacaan ayat kursi yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 255:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allaahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya’uudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255).

Baca juga artikel terkait KEUTAMAAN AYAT KURSI atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom