Menuju konten utama

Manfaat GVV Batch 4 X Sembrani Wira bagi Finalis & UMKM Indonesia 

Sejak Juni 2021, Grab dan BRI Ventures meluncurkan Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 4 X Sembrani Wira.

Foto Keenam finalis startup program Grab Ventures Velocity Batch 4 X Sembrani Wira. (FOTO/Grab Indonesia)

tirto.id - Sejak diluncurkan Juni lalu, Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 4 X Sembrani Wira, proyek yang menyatukan program akselerator Grab dan BRI Ventures untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia, sudah mulai berjalan. Bertujuan Untuk mengidentifikasi dan membina startup yang sudah mendapatkan pendanaan (post-seed) di Indonesia, gelaran program GVV Batch 4 X Sembrani Wira kali ini dikhususkan bagi startup yang produk dan layanannya fokus melayani kebutuhan pedagang dan pengusaha mikro.

Bagi peserta, salah satu manfaat program tersebut adalah kesempatan menggelar pilot program bersama Grab, tepatnya: menguji coba layanan mereka dengan basis ekosistem Grab, yakni pengguna, mitra merchant, serta mitra pengemudi selama delapan minggu.

Saat ini, sudah ada 6 finalis startup terpilih dalam Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 4 X Sembrani Wira.

Pertama, adalah Cooklab, platform penyedia makanan ready-to-eat dan ready-to-cook sehat yang dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pengguna. Selain itu, ada Majoo dan iSeller menawarkan solusi yang mengintegrasi pengoperasian back-end, termasuk pengelolaan point-of-sales (POS) dan inventori, untuk kelancaran bisnis. Selanjutnya ada Dagangan ​​yang menyediakan platform group buying dan social commerce, khususnya untuk mendistribusikan kebutuhan-kebutuhan pokok bagi UMKM di pedesaan. Sedangkan Crewdible, berfokus pada logistik, mulai dari penyimpanan hingga pengiriman barang. Octopus juga memberi layanan logistik, tapi lebih cenderung pada sektor pengolahan limbah industri untuk didaur ulang.

“Ekosistem startup di Indonesia sangat menjanjikan dan, di sisi lain, kami juga kagum dengan kemampuan UMKM Indonesia beradaptasi dan bertahan di tengah pandemi. GVV Batch 4 x Sembrani Wira menghadirkan upaya terbaik dari Grab dan BRI Ventures untuk membantu memajukan ekonomi digital Indonesia,” kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia saat acara peluncuran GVV Batch 4 X Sembrani Wira pada Juni lalu.

GVV Batch 4 X Sembrani Wira juga merupakan bagian dari aksi nyata Grab dan BRI Ventures untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendukung industri startup, yang termasuk dalam rencana Pemerintah bertajuk “Renstra Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024”.

Dari Program Uji Coba (Pilot) hingga Mentor & Kurikulum Jempolan

Tahun ini, dengan tema ‘Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Microentrepreneurs’, GVV Batch 4 X Sembrani Wira memutuskan untuk memilih startup yang menawarkan Point of Sale (POS) Customer Relationship Management, e-Commerce enablement, Software as a Service (SaaS), dan layanan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM yang dapat bergabung dengan program akselerator ini.

Dalam program uji coba, Cooklab diberi akses untuk bekerja sama dengan sejumlah GrabKitchen di Jakarta untuk menawarkan solusi menu kesehatan siap saji kepada konsumen Grab.

Sementara Crewdible menjalankan program uji coba bersama Grab dengan menekankan efisiensi di bidang logistik. Mudahnya, Crewdible menyediakan gudangnya untuk digunakan layanan GrabExpress. “Menurut kami, terobosan itu sangat efisien. Bagi konsumen, harga yang dikeluarkan juga relatif lebih terjangkau sekalipun ia menggunakan layanan same day,” kata Dhana Galindra, Founder & CEO Crewdible.

Hal senada dilakukan oleh Octopus. Dalam aplikasi pengubah sampah menjadi cuan ini, ada mitra pelestari yang tugasnya menjemput sampah dari pengguna. “Jika lokasi penjemputan tidak terjangkau oleh pelestari (kurir) kami, nanti akan dijemput oleh driver Grab,” terang Andi Moehammad Ichsan, Co-Founder & CEO Octopus.

Sementara bagi Adi W Rahadi, Co-Founder & CEO Majoo, kesempatan berkolaborasi dengan Grab adalah kesempatan berharga yang tidak bisa Majoo dapatkan lewat kegiatan partnership biasa.

“Majoo melakukan product bundling dengan merchant GrabFood,” kata Adi. Teknisnya, merchant GrabFood bisa menggunakan Majoo tanpa dikenai biaya bulanan. Mereka hanya dikenakan biaya harian yang dipotong langsung dari omzet harian. Kolaborasi ini memungkinkan merchant dapat bertransaksi dengan mudah dan mendapat aplikasi Majoo—aplikasi yang didesain untuk memudahkan urusan bisnis.

Lain halnya dengan Dagangan dan Grab yang tengah berkolaborasi untuk memanfaatkan jaringan supply chain Dagangan di kota-kota tier 3 dan 4 untuk membuka jalur distribusi dan penjualan yang lebih luas. Grab memanfaatkan jaringan distribusi points yang dimiliki Dagangan untuk memperluas ekosistemnya. Kolaborasi ekosistem Grab dan Dagangan berupaya untuk semakin memperlancar akses bagi pengguna dan pedagang kecil untuk memperoleh produk.

Sementara itu, iSeller tengah menguji coba salah satu layanan terbaru mereka yaitu iSellerGo bersama Grab untuk membantu para pedagang bisa berjualan secara online. Nantinya komunitas pedagang online pengguna layanan GrabExpress, Klub Juragan GrabExpress (KJGE), bisa menggunakan layanan tersebut secara gratis. Di sisi lain, merchant iSeller juga dapat mendaftar menjadi komunitas KJGE. Nantinya, hal ini dapat menjadi sebuah solusi penyedia merchant online dalam mengirimkan barang melalui layanan GrabExpress.

Lepas dari program percontohan yang menekankan aspek kolaborasi antar-ekosistem, hal yang tak kalah menarik dari kegiatan GVV Batch 4 X Sembrani Wira adalah kesempatan belajar langsung melalui sesi workshop dengan para pembicara jempolan, antara lain Radju Munusamy (Partner PwC Indonesia), Chin Yin Ong (Chief People Officer Grab), Shinta Witoyo Dhanuwardoyo (Founder & CEO Bubu.com and Angel Investor), Markus Liman Rahardja (VP of Investment and Business Development BRI Ventures), serta Rieke Caroline, SH, MKn (Founder and CEO of Kontrak Hukum).

Selain itu, GVV Batch 4 X Sembrani Wira juga membekali finalis startup dengan sesi mentorship secara 1:1 bersama para ahli yang berasal dari berbagai latar belakang, antara lain Grab, BRI Ventures, Bukalapak, OVO, Evolve dan Kopi Kenangan.

“Startup sering menghadapi masalah-masalah yang sangat localized, sesi coaching memberi tahu kami cara menanggulangi masalah dan apa yang harus diperhatikan ke depannya,” komentar Wilson Yanaprasetya, Founder Dagangan.

Sedangkan Jimmy Petrus, Founder & CEO iSeller, menyebut sesi workshop dengan Chin Ying Ong sebagai salah satu sesi yang paling berkesan baginya. “Materi tentang bagaimana membuat budaya perusahaan, menurut kami sangat penting sekali.”

Dengan hadirnya ribuan startup di Indonesia, GVV dan BRI Ventures bertujuan ekosistem ini dapat berkembang, dan melalui program GVV batch 4 x Sembrani Wira

Para finalis menyadari betul bahwa menjalankan startup bukanlah hal mudah dan karenanya mereka menganggap GVV Batch 4 X Sembrani Wira sebagai ruang penting untuk mempertahankan sekaligus mengembangkan eksistensi mereka dalam ruang lingkup ekosistem startup di Indonesia.

“Kurikulum GVV bagus sekali. Kalau semua startup mendapat kurikulum seperti ini, pasti semuanya jos, jago,” pungkas Adi W Rahadi sambil mengacungkan jempolnya.

Grab Ventures Velocity dimulai sejak tahun 2018 dan hingga saat ini telah meluluskan 20 startup dari berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Beberapa lulusan program GVV yang saat ini masih menjalin kerja sama dengan Grab adalah Sayurbox, Tanihub dan Qoala.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis