Menuju konten utama

Manfaat Bermain Puzzle untuk Kecerdasan Anak

Bermain puzzle bisa mengasah daya pikir menjadi lebih baik karena diminta menyelesaikan gambar yang tidak utuh. 

Manfaat Bermain Puzzle untuk Kecerdasan Anak
Perajin memproduksi kerajinan "puzzle" di Setono, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2017). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

tirto.id - Puzzle atau mainan bongkar pasang bukan hanya sekedar penghibur bagi anak karena memiliki banyak manfaat. Sebab, bermain puzzle bisa mengasah daya pikir menjadi lebih baik. Karena dalam permainan itu, anak-anak diminta menyelesaikan gambar yang tidak utuh.

Puzzle memiliki beragam jenis yaitu jigsaw puzzle yang terdiri dari potongan gambar kecil yang jika disatukan akan menjadi satu gambar utuh, lalu ada permainan menyusun kata, teka-teki silang, puzzle berpola dan puzzle matematika.

Selain mengasah kemampuan berpikir anak-anak, puzzle juga memiliki beberapa manfaat seperti dilansir Ruang Guru Paud, yaitu:

1. Mengasah kecerdasan visual spasial

Kecerdasan visual spasial adalah kecerdasan dalam memahami pola dan ruang suatu objek. Kecerdasan ini diperkenalkan oleh Howard Gardner. Dalam satu studi dari Universitas Chicago, anak-anak yang bermain puzzle antara usia 2 dan 4 mengembangkan keterampilan spasial yang lebih baik.

Dalam studi itu dijelaskan, bermain puzzle ditemukan sebagai prediktor signifikan keterampilan spasial. Peneliti menemukan anak-anak yang bermain dengan puzzle antara 26 dan 46 bulan memiliki keterampilan spasial yang lebih baik ketika dinilai pada usia 54 bulan.

“Anak-anak yang bermain dengan puzzle memiliki kinerja yang lebih baik daripada mereka yang tidak melakukannya, pada tugas-tugas yang menilai kemampuan mereka untuk memutar dan menerjemahkan bentuk,” kata psikolog Susan Levine, seorang ahli terkemuka dalam pengembangan matematika pada anak-anak.

2. Melatih memori

Bermain puzzle memperkuat daya ingat anak. Menyusun kepingan puzzle ke tempat yang tepat agar tersusun menjadi sebuah bentuk gambar yang utuh, memerlukan konsentrasi dan daya ingat.

Dalam permainan ini, anak-anak akan diminta mengingat letak dan posisi gambar yang akan disusun.Semakin sering anak membongkar dan memasang kepingan-kepingan puzzle menjadi bentuk utuh dengan benar, maka daya ingat dan konsentrasi anak semakin berkembang.

3. Melatih koordinasi mata dan tangan

Puzzle membuat anak menjadi lebih bisa mengoordinasi mata dan tangannya. Melalui permainan ini kemampuan menghubungkan apa yang dilihat mata dan bagaimana tangan meresponsnya akan terasah baik.

4. Melatih kesabaran dan ketekunan anak

Menyusun potongan-potongan gambar dan merangkainya menjadi sebuah gambar yang utuh dapat melatih kesabaran dan ketekunan anak. Menyusun potongan-potongan puzzle akan membuat anak pelan-pelan memahami langkah apa yang akan ia ambil. Juga ia akan berani mencoba-coba memasangkan potongan gambar di tempat yang sesuai.

Hal ini juga mengasah kemampuan mencari solusi dari masalah. Lewat bermain puzzle, anak akan belajar bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah ada langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikannya.

5. Membantu meningkatkan daya konsentrasi anak

Menyusun kepingan-kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh, memerlukan daya ingat dan konsentrasi yang penuh. Oleh karena itu, puzzle akan mencuri perhatian si anak. Terlebih jika puzzle yang dimainkan sedikit lebih rumit. Anak-anak akan fokus dan konsentrasi anak dalam memainkannya.

6. Melatih keterampilan sosial

Mengerjakan puzzle secara bersama-sama, membuat anak dilatih bekerjasama, kooperatif dan saling membantu.

Baca juga artikel terkait PUZZLE atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Alexander Haryanto