Menuju konten utama

Manchester United Catat Kerugian Besar Akibat Pandemi COVID-19

Manchester United mengalami kerugian sebelum pajak di kuartal pertama 2020 sebesar 28,55 juta paun akibat COVID-19.

Manchester United Catat Kerugian Besar Akibat Pandemi COVID-19
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer (kiri) memberikan arahan kepada para pemainnya dalam laga lanjutan Liga Inggris melawan Norwich City di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (11/1/2020). (ANTARA/REUTERS/Jon Super)

tirto.id - Dampak pandemi COVID-19 mulai mempengaruhi keuangan Manchester United karena kompetisi sepak bola sedang ditangguhkan. Keputusan klub untuk tetap memberikan gaji penuh kepada karyawannya membuat mereka mengalami defisit finansial.

Dilansir dari The Guardian, klub berjuluk The Red Devils itu telah menurunkan target pendapatan tahunan mereka. Pasalnya, pemasukan klub dipastikan berkurang meski Liga Inggris tetap bisa dilanjutkan dengan protokol kesehatan.

Manchester United mengalami kerugian sebelum pajak di kuartal pertama 2020 sebesar 28,55 juta paun akibat COVID-19. Kerugian lebih besar pun diprediksi bakal dialami oleh The Red Devils pada kuartal kedua 2020, mengingat pandemi yang semakin melumpuhkan aktivitas klub.

Selain itu, pendapatan hak siar dari Liga Inggris yang rencananya dilanjutkan mulai bulan Juni, bakal dipotong hingga 51,7%. Matchday fee dari Liga Inggris dan Liga Eropa yang bakal mereka lakoni pun juga mengalami penurunan meski nominalnya belum diputuskan.

Akibat kondisi tersebut, utang bersih Manchester United per 31 Maret 2020 telah mencapai 421 juta paun. Angka tersebut meningkat 127,4 juta paun dari tahun lalu dalam periode yang sama.

Kendati kondisi keuangan klubnya memburuk karena COVID-19, Wakil Direktur Eksekutif Manchester United, Ed Woodward, menyebut klubnya masih dalam kondisi yang aman. Bahkan, pihaknya akan terus memberikan bantuan kepada tenaga medis dalam upaya menyelesaikan pandemi.

"Sejak dimulainya pandemi, Manchester United dan yayasan kami telah memberikan bantuan kepada rumah sakit, badan amal dan sekolah di komunitas kami, serta dukungan untuk petugas medis dan penggemar kami yang rentan terinfeksi COVID-19," kata Ed Woodward, dikutip The Guardian.

“Tindakan-tindakan ini menunjukkan bahwa kami sebagai klub memilki ketahanan untuk melewati kesulitan yang telah kami tunjukkan berkali-kali sepanjang sejarah panjang kami. Kami akan melewati semuanya, seperti sebelumnya," tambahnya.

Dengan kondisi keuangan yang kuat, Manchester United diyakini akan tampil kompetitif saat Liga Inggris dilanjutkan. Meski begitu, ia tidak memungkiri bahwa dampak pandemi sangat berpengaruh pada pendapatan klubnya, yang terus mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir.

Selain pemasukan utama dari kompetisi, seperti matchday fee dan hak siar, bisnis konvensional klub seperti toko merchandise, hotel dan fasilitas milik Manchester United tidak memiliki pemasukan sama sekali.

"Virus Corona menyebabkan kekacauan besar pada operasional klub kami, termasuk penangguhan pertandingan sejak bulan Maret 2020. Kami harus menutup retail, toko klub dan fasilitas-fasilitas pengunjung di sekitar Old Trafford," kata Ed Woodward, dikutip dari Antara.

Meski begitu, dengan dilanjutkannya Liga Inggris, Manchester United akan mulai kembali mencatat keuntungan sekalipun laga bakal digelar tanpa penonton. Pihaknya pun akan menyiapkan strategi bisnis baru di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga artikel terkait MANCHESTER UNITED atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Dipna Videlia Putsanra