Menuju konten utama

Manajemen Baru AJB Bumiputera 1912 Fokus Tingkatkan Digitalisasi

Bumiputra akan fokus pada digitalisasi dalam menjalankan bisnisnya dalam menyasar segmen ‘middle class’ atau masyarakat ekonomi kelas menengah di Indonesia.

Manajemen Baru AJB Bumiputera 1912 Fokus Tingkatkan Digitalisasi
Kiri ke Kanan: Dena Chaerudin, Sri Rahayu, Sutikno Widodo Sjarif, Nurhasanah, Yusuf Budi Baik, berfoto bersama usai merombak jajaran manajemen dengan mengganti beberapa direksi perseroan Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, di Jakarta, Senin (5/11/2018). trito.id/Dea Chadiza Syafina

tirto.id - Perusahaan asuransi tertua di Indonesia, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 telah menunjuk jajaran direksi baru. Fokus manajemen yang baru seumur jagung ini menekankan pada digitalisasi dalam menjalankan bisnis. Sutikno Widodo Sjarif mengungkapkan, hal itu ditempuh agar perseroan dapat bersaing di industri perasuransian Indonesia.

“Digitalisasi adalah tools (alat). Dan kami gunakan tools ini di era modern saat ini untuk memasarkan dan sebagainya,” jelas Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 yang baru ini saat jumpa pers di Jakarta, Senin (5/11).

Sutikno menambahkan, pihaknya akan menyasar segmen ‘middle class’ atau masyarakat ekonomi kelas menengah di Indonesia. Sebabnya, pangsa pasar di segmen ini masih sangat besar mengingat jumlah penduduk Indonesia di usia produktif dan termasuk middle class income yang masif.

Menurut Sutikno, AJB Bumiputera 1912 adalah satu-satunya perusahaan asuransi yang dapat menyasar pangsa pasar middle class economy di Indonesia.

“Segmen middle class menjadi salah satu kekuatan AJB Bumiputera 1912 karena jaringan dan basis nasabah yang besar,” sebut Sutikno.

Mantan Direktur, Chief Operating Officer dan Chief Strategy Officer di PT Zurich Topas Life ini menambahkan, pihaknya akan melakukan beberapa perubahan dan terobosan di AJB Bumiputera 1912. Salah satunya adalah penerapan teknologi digital yang akan mampu mengoptimalkan bisnis perseroan yang telah berdiri selama 106 tahun ini.

Menurutnya, warisan berupa bisnis asuransi tertua yang dirintis sejak tahun 1912 ini jika dikombinasikan dengan teknologi pelayanan akan mampu menjangkau nasabah lebih luas dan memberikan layanan lebih baik.

Lebih lanjut Sutikno menambahkan, prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) akan lebih ditekankan saat menjalankan roda bisnis. Ini dilakukan agar perseroan terbebas dari masalah kesulitan bayar klaim serta menjaga kinerja perusahaan tetap sehat.

“Kami menekankan penggunaan teknologi dan sekaligus juga prudent (kehati-hatian) di manajemen. Sebab teknologi tidak ada artinya tanpa manajemen yang prudent, sehingga SDM yang baik juga diperlukan,” imbuhnya.

Sebagai catatan, AJB Bumiputera menunjuk jajaran manajemen baru. Selain Sutikno Widodo Sjarif yang didapuk sebagai Direktur Utama, Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera 1912 juga menunjuk tiga direksi serta satu komisaris utama yang baru yakni Yusuf Budi Baik, Sri Rahayu dan Dena Chaerudin yang masing-masing dipercaya sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran, Direktur Teknik, serta Direktur Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan Achmad Jazidie memangku jabatan sebagai Komisaris Utama AJB Bumiputera 1912.

Proses penunjukan manajemen yang baru ini telah mendapat persetujuan dari dua per tiga anggota BPA atau setara delapan dari 11 anggota BPA aktif. Manajemen baru AJB Bumiputera 1912 ini juga telah menjalankan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga artikel terkait ASURANSI atau tulisan lainnya dari Dea Chadiza Syafina

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dea Chadiza Syafina
Penulis: Dea Chadiza Syafina
Editor: Yantina Debora