Menuju konten utama

Mana yang Lebih Efektif, Kompres Hangat atau Dingin Saat Demam?

Manakah yang lebih efektif, kompres hangat atau dingin saat anak terserang demam?

Mana yang Lebih Efektif, Kompres Hangat atau Dingin Saat Demam?
Ilustrasi anak demam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang bersifat sementara. Itu salah satu bagian dari respons keseluruhan dari sistem kekebalan tubuh. Demam biasanya disebabkan oleh infeksi.

Mengutip Mayoclinic, demam pada bayi biasanya terjadi karena ada indikasi infeksi serius.

Saat anak terserang demam, umumnya orang tua akan memberikan obat penurun panas seperti paracetamol, atau melakukan kompres.

Namun, terkadang ada orang tua yang masih kebingungan untuk mengompres anak dengan air dingin atau air hangat. Lalu, manakah yang tepat? Mengompres anak demam dengan air panas, atau air dingin?

Efektivitas Mengompres Anak Ketika Demam: Pakai Air Hangat atau Air Dingin?

Mengutip situs Kementerian Kesehatan seseroang dikategorikan sedang mengalami demam, kerika tubuh berada di suhu yang tidak normal, yaitu antara 36,5 sampai 37,2 derajat celsius.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, demam terjadi ketika tubuh sedang melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh.

Infeksi itu bisa diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Atau bisa juga disebabkan oleh penyakit autoimun, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

Sejatinya, menurut laman Kementerian Kesehatan, demam pada umumnya tidak berbahaya, namun, jika anak mengalami demam tinggi, maka bisa membahayakan anak Anda, karena bisa berdampak negatif, seperti dehidrasi, kekurangan oksigen, kerusakan otak, kerusakan neurologis dan kejang demam.

Oleh karena itu, jika anak demam, perlu segera diatasi dengan berbagai cara, di antaranya dengan obat dan dengan mengompres anak.

Kompres Hangat dan Dingin, Mana Lebih Efektif?

Kementerian Kesehatan pada laman resminya menjelaskan, tatalaksana demam salah satunya dengan melakukan kompres. Berikut perbedaan antara kompres hangat dan dingin, serta efektivitasnya.

Kompres Dingin

Kompres dingin dapat menurunkan temperatur kulit lebih cepat daripada temperatur inti tubuh. Hal ini dapat merangsang vasokonstriksi dan shivering.

Shivering dapat mengakibatkan gangguan metabolisme karena meningkatkan konsumsi oksigen dan volume respirasi, meningkatkan persentase karbon dioksida dalam udara ekspirasi dan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis.

Oleh karena itu, kompres dingin, kurang efektif untuk mengatasi demam pada anak, karena selain kurang nyaman, juga dapat merangsang produksi panas dan menghalangi panas tubuh.

Kompres Hangat

Selain kompres dingin, dikenal pemakaian kompres hangat dalam tatalaksana demam. Cara melakukan kompres hangat menurut Kementerian Kesehatan adalah dengan melapisi permukaan kulit dengan handuk yang telah dibasahi air hangat yang temperaturnya paling tinggi 43 derajat Celcius.

Anda bisa mengompres anak Anda pada wajah, leher, dan tangan. Dengan kompres hangat, proses shivering bisa dihambat, termasuk dampak metabolik yang ditimbulkan.

Selain itu, kompres hangat dapat meningkatkan pengeluaran panas tubuh karena mampu menginduksi vasodilatasi perifer.

Oleh karena itu, agar pengobatan demam pada anak Anda lebih efektif, sebaiknya Anda mengompres anak Anda dengan air hangat sambil memberikan obat antipiretik seperti paracetamol.

Jika proses ini sudah Anda lakukan, maka biasanya, demam akan berangsur turun. Namun, jika demam tidak juga kunjung turun, Anda biasanya akan dianjurkan untuk melakukan pengecekan ke laboratorium, karena demam yang tak kunjung turun itu bisa menjadi indikasi adanya penyakit yang lebih serius.

Pemakaian antipiretik dan kompres hangat memiliki proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh. Oleh karena itu, pemakaian kombinasi keduanya dianjurkan pada tatalaksana demam.

Menurut penjelasan di atas maka lebih dianjurkan untuk melakukan kompres hangat dan mengkonsumsi obat antipiretik bila terjadi demam.

Tips Menangani Anak yang Demam

Berikut adalah beberapa tips penanganan demam pada anak yang dirangkum dari laman IDAI dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat:

1.Pada saat demam, jika anak lebih sering tidur, malas minum, dan jarang buang air kecil (pada durasi setiap

3-4 jam), maka segera bawa anak ke dokter.

2.Pada anak yang sedang tertidur lelap, sebaiknya jangan dibangunkan untuk memberi obat penurun panas.

3. Mintalah anak Anda untuk meminum banyak cairan. Asupan cairan tidak perlu melulu air putih, Anda bisa memberikan kaldu ayam hangat, ataupun jus buah encer sebagai pengganti air putih.

4.Beristirahat penuh adalah cara sederhana untuk menurunkan demam pada anak, Jika anak Anda sulit untuk disuruh tidur, Anda bisa membacakan cerita di kasur sampai ia terlelap.

5. Mandi air hangat.

6. Menyejukkan tubuh anak dengan cara:

- menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal

- tidak memberi selimut berlapis-lapis

- basuh tubuh dengan air hangat

- nyalakan kipas angin

- minum air bersuhu ruangan.

7. Minum air jahe karena memiliki senyawa antibakteri yang membuatnya efektif melawan demam. Namun tidak semua anak menyukai rasa jahe. Selain itu, jangan memberikan jahe terlalu banyak, karena bisa menyebabkan nyeri ulu hati.

8. Kompres anak dengan air hangat pada bagian ketiak dan selangkangan selama 10-15 menit supaya panas dapat keluar lewat pori-pori tubuh.

9. Minum obat penurun panas atau antipiretik. Obat ini harus diberikan berdasarkan berat badan anak dan dengan sendok obat khusus obat.10. Jika berbagai pengobatan di atas tidak berhasil, segera bahwa anak ke dokter.

Infografik SC Kompres

Infografik SC Kompres

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yandri Daniel Damaledo