Menuju konten utama

Malam Takbiran, 82 Warga Solo Keracunan usai Santap Takjil

82 warga Solo keracunan saat malam takbiran. Ada satu orang tewas tetapi tidak berhubungan langsung dengan makanan yang dikonsumsi.

Malam Takbiran, 82 Warga Solo Keracunan usai Santap Takjil
Tiga warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Gorontalo menjalani perawatan di Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (10/5/2021). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/pras.

tirto.id - Sebanyak 82 warga Kampung Gendingan, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, mengalami keracunan seusai menyantap hidangan berbuka puasa pada Minggu (1/5/2022).

Menurut Lurah Pucangsawit, Yosef Fitrianto, dari total 82 orang terbagi atas beberapa perawatan dan tindakan.

"Dirawat di rumah 47 orang, dilarikan ke sejumlah rumah sakit sebanyak 34 orang dan satu di antaranya meninggal dunia," kata Yosef saat dihubungi Tirto pada Senin (2/5/2022).

Adapun yang meninggal dikarenakan ada gejala komorbid yang menyertai sehingga memperparah keadaan.

"Orang yang meninggal dunia sudah memiliki komorbid penyakit jantung, darah tinggi dan asam lambung," ujarnya.

Dirinya memastikan warganya yang saat ini dirawat di rumah sakit keadaannya sudah membaik.

"Hari ini, kondisi yang di RS (rumah sakit) sudah mulai membaik, masih dalam perawatan," jelasnya.

Dikarenakan jumlahnya yang cukup banyak, Yosef mengungkapkan ada sekitar 6 rumah sakit yang menampung warganya. Antara lain: Rumah Sakit Dr Moewardi, Rumah Sakit Hermina, RS PKU, Rumah Sakit Dr Oen, Rumah Sakit Bung Karno, dan RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota Surakarta.

Sejumlah ambulans tampak memenuhi Kampung Gendingan saat tengah berlangsung perayaan malam takbiran. Hal itu akibat adanya puluhan warga yang keracunan usai menyantap ayam goreng yang disediakan oleh takmir Masjid At Tin.

Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono menerangkan, pada saat kejadian pihaknya langsung menerjunkan anak buahnya untuk memeriksa keadaan. Dirinya memastikan bahwa makanan takjil tidak ada unsur sabotase.

"Tidak ada unsur sabotase dan itu hanya makanan yang kurang layak entah basi atau bagaimana," jelasnya.

Suharmono menekankan salah seorang warga yang meninggal dunia setelah menyantap ayam goreng bisa dipastikan bukan karena keracunan. Hal itu diambil dari keterangan bahwa warga tersebut sudah memiliki komplikasi penyakit yang menyertai.

"Tidak korban jiwa dan yang meninggal dunia itu memang sudah sakit dan itu tidak ada hubungan dengan keracunan, sudah sakit duluan, tapi sempat ikut makan juga namun tidak sempat dibawa ke RS" jelasnya.

Saat ini Polresta Surakarta, sedang mendalami kasus ini dan membawa sampel makanan untuk diverifikasi di Laboratorium Forensik Jawa Tengah. Hasilnya akan diuji kecocokannya dengan hasil visum korban.

Baca juga artikel terkait KERACUNAN MAKANAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky