Menuju konten utama

Makin Menipis, Tempat Tidur RS COVID-19 di Bandung Terisi 92 Persen

BOR di Kora Bandung jauh melebihi ambang batas versi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 65 persen.

Makin Menipis, Tempat Tidur RS COVID-19 di Bandung Terisi 92 Persen
Petugas tenaga kesehatan mengangkut jenazah dengan menggunakan protokol COVID-19 ke ambulans di kawasan permukiman dago Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.

tirto.id - Keterisian tempat tidur rawat inap rumah rakit rujukan pasien COVID-19 di Kota Bandung mencapai 92 persen. Angka Bed Occupancy Rate (BOR) itu jauh melebihi ambang batas versi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 65 persen.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan persentase itu didapat setelah kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di Kota Bandung ditambah dari 1.749 menjadi 1.800.

"Tempat tidur tambah terus, sehingga kami kejar-kejaran," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/6/2021).

"Salah satunya yang saya tinjau itu di RS Advent, di sana mau menambah lagi kapasitasnya jadi 58 persen, tapi mudah-mudahan itu nggak dipakai," imbuhnya.

Yana mendorong kepada Satgas COVID-19 di tingkat wilayah untuk mengarahkan pasien infeksi virus Corona yang bergejala ringan agar diisolasi di ruang isolasi mandiri kecamatan.

"Mudah-mudahan yang gejala ringan itu nggak cepat-cepat ke rumah sakit, karena itu membebani rumah sakit juga," kata dia.

Menurut Yana, sekitar 50 persen dari total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit itu merupakan warga dari luar Kota Bandung. Sejumlah rumah sakit di Kota Bandung menjadi rujukan bagi warga luar wilayah, seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, pada Minggu (20/6/2021), ada 1.684 orang yang terkonfirmasi positif aktif COVID-19. Angka itu meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 1.480 orang positif aktif COVID-19.

Baca juga artikel terkait KETERISIAN TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan