Menuju konten utama

Majas Eufemisme: Pengertian dan Contoh dalam Bahasa Indonesia

Berikut arti majas eufemisme, beserta pengertian dan contoh dalam kalimat Bahasa Indonesia.

Majas Eufemisme: Pengertian dan Contoh dalam Bahasa Indonesia
Ilustrasi EYD. foto/IStocokphoto

tirto.id - Apakah Anda pernah melihat kata eufemisme dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, atau sekadar membacanya di buku-buku? Eufemisme masuk dalam kategori majas perbandingan yang berarti penggunaan kata yang halus untuk mengurangi tingkat kekasaran kata.

Secara umum, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring versi Kemendikbud mendefinisikan eufemisme sebagai ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan.

Di sisi lain, buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah menuliskan, menurut KBBI, majas eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan, atau yang tidak menyenangkan. Eufemisme berkaitan dengan bentuk konotasi positif sebuah kata. Sebagai contoh: tunakarya merupakan bentuk halus dari pengganguran.

Sementara itu, Ainia Prihantini dalam buku Majas Idiom dan Peribahasa menuliskan, eufemisme adalah majas berupa ungkapan-ungkapan yang dirasakan kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan. Di sisi lain, eufemisme juga erat hubungannya dengan sopan santun, nilai sosial dan kepercayaan.

Contoh Majas Eufimisme dalam Kalimat Bahasa Indonesia

1. Jenazah beliau akan dikebumikan di TPU Sekar Gambir. (bangkai, dikubur)

2. Saya mohon ke belakang sebentar, Bu. (ke kakus)

3. Anak Anda sedikit ketinggalan dalam belajar. (bodoh)

3. Petani mengusir den bagus dengan cara menyebar burung hantu. (tikus)

Contoh lain dari majas eufimisme juga dituliskan Ulin Nuha Masruchin dalam buku Majas, Pantun dan Puisi sebagai berikut:

1. Oknum perwira polisi itu diberhentikan dengan tidak hormat ketika terjerat kasus narkoba.

2. Tunanetra itu berjalan beriringan.

3. Maaf, Ibu ini pendengarannya sudah berkurang.

4. Pemerintah sedang memberantas tunasusila.

5. Pramusaji yang baru itu sangat murah senyum.

6. Tunawicara itu sangat baik hati terhadapku.

Apa Itu Majas?

Majas merupakan gaya bahasa yang dapat berupa kiasan, ibarat, perumpamaan yang bertujuan untuk memperindah makna serta pesan dalam sebuah kalimat. Majas dikelompokkan menjadi empat bagian, majas pertentangan, majas perbandingan, majas penegasan, dan majas sindiran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, majas merupakan cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyampaikannya dengan yang lain. Majas memiliki dua bentuk, yaitu lisan dan tulisan.

Majas dapat berbentuk lisan saat majas tersebut diucapkan secara lisan dengan mulut. Sementara itu, majas tulisan merupakan majas yang terdapat dalam karya fiksi seperti cerpen, puisi, ataupun sajak.

Baca juga artikel terkait EUFEMISME atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya