Menuju konten utama

Mahasiswa UGM Meninggal Saat KKN Akibat Terseret Arus Teluk Kaja

Mahasiswa KKN-PPM UGM, Ricky Dwi Hari Yulianto, meninggal dunia setelah sempat dinyatakan hilang dan terseret arus di Teluk Kaja, Pelabuhan Sei Gohong, Palangkaraya, Minggu (11/8/2019).

Mahasiswa UGM Meninggal Saat KKN Akibat Terseret Arus Teluk Kaja
Ilustrasi Orang Tenggelam. foto/istockphoto.

tirto.id - Mahasiswa KKN-PPM UGM, Ricky Dwi Hari Yulianto, meninggal dunia setelah sempat dinyatakan hilang dan terseret arus di Teluk Kaja, Pelabuhan Sei Gohong, Palangkaraya, pada Minggu (11/8/2019).

Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, mengatakan Ricky ditemukan pada Senin (12/8/2019) pukul 18.50 WIB.

Menurut Iva, sejak Minggu, berbagai pihak terkait termasuk Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Kagama Palangkaraya telah ikut membantu proses penyelamatan dan evakuasi Ricky.

“Semoga semangat pengabdian dan teladan yang ditinggalkan almarhum tetap hidup di antara kita, dan kiranya keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan dan ketabahan,” imbuh Iva, dalam rilis pers yang diterima Tirto, Selasa (13/8/2019).

Sementara itu, Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng, mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhum.

“UGM berduka cita mendalam atas meninggalnya Ricky,” tutur Panut.

Panut juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pencarian Ricky, terutama Kepala Adat Bojon Rungan yang menyelam dan menemukan mahasiswa yang terseret arus ini. Selain itu, proses pencarian dan evakuasi juga didukung oleh Polsek, Koramil, Sekda, Camat, Rektor Universitas Palangkaraya, alumni Kagama dan pihak SAR.

Ricky, mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM ini bersama 29 mahasiswa lainnya mengikuti kegiatan KKN selama 2 bulan sejak diterjunkan pada 28 Juni silam.

Mereka ditempatkan di Kalurahan Banturung dan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Baca juga artikel terkait MAHASISWA UGM

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH