Menuju konten utama

Macam-macam Tenaga Eksogen dan Contoh Bentang Alam Akibatnya

Berikut ini macam-macam tenaga eksogen dan prosesnya, serta contoh bentang alam akibat tenaga eksogen di bumi.

Macam-macam Tenaga Eksogen dan Contoh Bentang Alam Akibatnya
(Ilustrasi Contoh Tenaga Eksogen) Pemakaman hancur akibat terkena abrasi pantai di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/12/2018). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.

tirto.id - Macam-macam tenaga eksogen bisa dikelompokkan menjadi 4 jenis, yakni: Pelapukan; Pengikisan (erosi), Mass Wasting (perpindahan massa batuan berjumlah besar); dan Sedimentasi.

Banyak contoh bentang alam akibat tenaga eksogen. Misalnya, delta yang terbentuk akibat proses pengendapan material tanah sungai. Gumuk pasir (sand dunes) dekat pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, juga termasuk contoh bentang alam akibat tenaga esksogen.

Tenaga eksogen merupakan satu dari 2 jenis tenaga geologi, yakni tenaga yang bisa memengaruhi bentuk muka bumi. 2 jenis tenaga geologi tersebut ialah tenaga endogen dan eksogen.

Pengertian tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk permukaan bumi yang bersumber dari luar, yakni atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Sebaliknya, tenaga endogen bersumber dari dalam bumi.

Sifat tenaga eksogen merombak permukaan bumi yang semula terbentuk oleh pengaruh tenaga endogen. Tenaga eksogen berpengaruh besar terhadap evolusi bentuk permukaan bumi, meski ia bukan faktor awal pemicunya.

Macam-macam Tenaga Eksogen dan Prosesnya

Pembentukan permukaan bumi serta perubahan bentuknya dipengaruhi oleh proses geologi dalam waktu yang cukup lama. Demikian pula proses saat tenaga eksogen mengubah muka bumi.

Proses pembentukan bumi melibatkan banyak faktor. Tenaga endogen dan eksogen bisa saling punya pengaruh dalam proses itu. Tak jarang pula ada kombinasi lebih dari 1 jenis tenaga eksogen maupun endogen.

Maka dari itu, bentang alam di permukaan bumi menampakkan bentuk yang amat bervariasi. Bentuk aliran sungai, misalnya, tidak sama satu sama lain. Pun demikian pantai dan lereng pegunungan.

Apa saja yang termasuk tenaga eksogen? Jika diringkas daftar jenis tenaga eksogen ialah sebagai berikut:

  • Pelapukan (mekanik, kimiawi, organis)
  • Pengikisan (Ablasi, Abrasi, Eksarasi, Deflasi)
  • Mass Wasting (Longsor dan pergerakan tanah lainnya)
  • Sedimentasi (fluvial, eolin, marin)

Mengutip Modul Geografi terbitan Kemdikbud (2020) dan sejumlah sumber lain, berikut ini macam-macam tenaga eksogen dan penjelasan prosesnya.

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses hancurnya massa batuan yang menyusun kerak bumi (lapisan paling luar dari bumi) atau litosfer. Ada beberapa jenis pelapukan batuan jika melihat proses terjadinya, yakni sebagai berikut:

a. Pelapukan Mekanik

Pelapukan mekanik adalah proses hancurnya material batuan tanpa diikuti oleh perubahan struktur kimiawinya. Istilah lain dari pelapukan mekanik ialah pelapukan fisika.

Pelapukan mekanik disebabkan oleh sejumlah faktor di bawah ini:

  • Perubahan suhu mendadak
  • Perbedaan temperatur di suatu wilayah
  • Pengikisan di pegunungan
  • Incoming solar radiation (insolasi)/paparan sinar matahari
  • Pembekuan air di celah batuan
  • Aktivitas organisme (makhluk hidup)
  • Pergerakan air
  • Gelombang laut
  • Pergerakan gletser

b. Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah proses hancurnya massa batuan yang diikuti dengan perubahan struktur kimiawi. Disebut juga dengan istilah dekomposisi, pelapukan kimiawi terjadi pada saat ada reaksi kimia antara zat pelapuk (air, oksigen, karbondioksida) dan batuan.

Terdapat 3 jenis proses pelapukan kimiawi, yaitu: Oksidasi (reaksi kimia antara batuan dengan air dan oksigen); Hidrasi (hidrolisa); dan Karbonasi.

c. Pelapukan Organis

Pelapukan organis adalah proses hancurnya massa batuan sebagai akibat dari aktivitas organisme (makhluk hidup), yakni hewan, manusia, dan tumbuhan. Misalnya, pelapukan batuan yang terjadi akibat manusia melakukan penambangan batu.

2. Pengikisan

Erosi atau pengikisan adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan dari 1 tempat ke lokasi lainnya yang terjadi secara alami di permukaan bumi. Proses pengikisan sangat dipengaruhi oleh zat pelarut massa batuan.

Terdapat 4 jenis pengikisan (erosi) berdasarkan zat pelarutnya, yakni sebagai berikut:

a. Ablasi

Ablasi merupakan pengikisan atau erosi yang disebabkan oleh aliran air. Air yang mengalir memicu gesekan dan kemudian pelepasan material tanah maupun batuan di jalur alirannya. Semakin besar volume air dan tinggi kecepatan alirannya berpengaruh pada dampak erosi. Di bidang yang miring, kecepatan dan volume aliran air semakin tinggi.

Setidaknya ada 4 tingkatan ablasi atau erosi akibat pengaruh aliran air, yakni:

  • Erosi percik (Splash Erosion) atau pengikisan oleh percikan air dalam waktu lama
  • Erosi lembar (Sheet Erosion) atau pengikisan tanah secara merata di permukaan
  • Erosi alur (Rill Erosion) atau pengikisan akibat air berkumpul di 1 cekungan
  • Erosi parit (Gully Erosion) atau pengikisan tanah di jalur aliran air

b. Abrasi

Abrasi adalah erosi atau pengikisan tanah akibat paparan gelombang air laut. Kekuatan gelombang akan berpengaruh pada dampak besar atau kecilnya pengikisan. Abrasi terjadi wilayah pesisir.

c. Eksarasi

Eksarasi adalah pengikisan tanah atau erosi yang disebabkan oleh hasil pengerjaan es. Jenis erosi ini umumnya berlangsung di daerah musim dingin atau puncak pegunungan tinggi.

Proses eksarasi diawali oleh salju turun di lereng sehingga menumpuk dan memadat. Lalu, akibat gaya gravitasi, tumpukan es itu bergerak ke lembah dan memicu pengikisan batuan atau tanah.

d. Deflasi

Deflasi adalah erosi akibat tenaga angin. Dalam proses lama, angin bisa menerbangkan pasir dan debu yang mengikis batuan maupun lapisan tanah dalam jumlah besar.

3. Mass Wasting

Mass Wasting (masswasting) adalah proses pindahnya massa batuan atau tanah karena gaya berat. Maka dari itu, mass wasting juga biasa disebut dengan gerakan tanah.

Ada beberapa macam bentuk mass wasting, yakni:

  • Tanah longsor
  • Tanah amblas atau ambruk
  • Tanah mengalir (gerakan tanah yang jenuh oleh air di lereng landai)
  • Lumpur mengalir (gerakan tanah mengalir dengan kadar air tinggi)
  • Rayapan tanah (gerakan tanah yang terjasi sangat lambat di lereng)
  • Tanah nendat atau slumping (longsor putus-putus yang memicu bentuk mirip teras).

4. Sedimentasi

Sedimentasi adalah pengendapan massa tanah atau batuan di suatu tempat setelah terjadi proses erosi dan perpindahan (transportasi). Sedimentasi bisa terjadi di darat maupun perairan.

Proses sedimentasi dipengaruhi oleh zat pelarut massa batuan atau tanah. Berdasar pada zat pelarutnya, proses sedimentasi dibedakan menjadi 4 macam, sebagai berikut:

a. Sedimentasi Fluvial

Sedimetasi fluvial adalah pengendapan material tanah atau batuan yang terangkut oleh air di jalur aliran sungai. Proses sedimetasi fluvial biasa terjadi di badan/pinggir sungai, muara sungai, dasar sungai, dan danau.

Sedimentasi fluvial biasanya membentuk delta, bantaran sungai, hingga kipas aluvial yang muncul di lereng perbukitan.

b. Sedimentasi Eolin

Sedimentasi eolin adalah pengendapan material batuan ataupun tanah yang terjadi akibat tenaga angin. Proses sedimentasi eolin umumnya berlangsung di kawasan gurun. Gumuk pasir di wilayah dekat pantai atau lainnya bisa terbentuk karena proses sedimentasi eolin.

c. Sedimentasi Marin

Sedimentasi marin adalah pengendapan material tanah atau batuan yang berlangsung di pinggiran pantai. Sedimentasi marin dipengarui oleh gelombang laut dan angin di pesisir. Salah satu bentang alam akibat sedimentasi marin adalah hamparan pasir dan kerikil di sepanjang pantai.

10 Contoh Bentang Alam Akibat Tenaga Eksogen

Berikut daftar contoh bentang alam akibat tenaga eksogen beserta jenis penyebabnya:

  • Cliff atau tebing terjal (Akibat Abrasi)
  • Teluk (Akibat Abrasi)
  • Delta (Akibat sedimentasi fluvial)
  • Bantaran sungai (Akibat sedimentasi fluvial)
  • Kipas aluvial (Akibat sedimentasi fluvial)
  • Gumuk pasir atau sand dunes (Akibat sedimentasi eolin)
  • Lereng gunung (Akibat pengikisan)
  • Batu karang di pantai (Akibat sedimentasi marin)
  • Hamparan pasir pantai (Akibat sedimentasi marin)
  • Tombolo (Akibat sedimentasi).

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom