Menuju konten utama
IPS

Macam-Macam Pluralitas Masyarakat Indonesia dan Contohnya

Pluralisme di Indonesia: jenis, arti, dan contoh-contohnya.

Macam-Macam Pluralitas Masyarakat Indonesia dan Contohnya
Sejumlah peserta berfoto di dekat patung tokoh pluralisme Indonesia, Gus Dur di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (4/8). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

tirto.id - Pluralitas atau pluralisme berarti kemajemukan. Secara sederhana, gambaran tentang pluralisme adalah paham yang meyakini keadaan realitas yang tidak tunggal, atau plural.

Di Indonesia, pluralisme seringkali dipandang sebagai perbedaan dalam suatu masyarakat atau kelompok, yang saling menjaga nilainya masing-masing.

Dalam tulisan berjudul “Pluralisme dan Tantangannya" di jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial (Vol. 1 No. 2, 2008) seorang kolumnis, Lorens Bagus, menilai, konsep pluralitas itu terdiri dari beberapa pendekatan etis-humanis-spiritual; dalam kasus sosial di Indonesia seperti etnis, suku, agama, dan ras.

Sistem pluralisme di Indonesia itu sangat penting, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini juga harus diikuti dengan payung hukum yang sama dan sederajat, gunanya agar tidak ada terjadinya konflik dalam bermasyarakat di Indonesia.

Kekayaan serta keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia menjadikannya sebagai suatu negara yang multilkultural—yaitu masyarakat yang hidup serta berdampingan dengan berbagai macam jenis kebudayaan, namun antara satu dan lainnya tetap saling menjaga serta menghormati perbedaan budaya yang ada.

Pluralisme kehidupan sosial dipengaruhi oleh berbagai macam jenis faktor seperti kondisi geografis, kegiatan ekonomi, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk pluralitas yang ada di Indonesia:

1. Perbedaan Agama

Di Indonesia, terdapat berbagai macam agama serta kepercayaan yang dipeluk atau dihayati oleh seseorang atau suatu kelompok tertentu. Setiap kepercayaan, memiliki tradisi atau pun tempat ibadahnya sendiri.

Perbedaan cara sembahyang dari masing-masing umat perlu diketahui oleh setiap individu sebagai komponen dasar untuk menerapkan sikap saling menghargai dan toleransi.

Pluralisme agama bisa dilihat dari tempat ibadahnya, misalnya, masjid (Islam), gereja (Kristen dan Katolik), pura (Hindu), vihara (Buddha), dan kelenteng (Kong Hu Cu).

2. Perbedaan Budaya

Menurut E.B. Taylor dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2017: 105), budaya adalah berbagai macam kompleksitas yang berada di suatu komunitas meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, suku, kesanggupan, serta kebiasaan yang menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri.

Setiap daerah memiliki ciri khas serta kebudayaannya sendiri yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Dua faktor yang memengaruhi budaya pada masyarakat yaitu perbedaan lokasi dan perbedaan agama atau kepercayaan.

- Perbedaan dipengaruhi lokasi

Budaya dipengaruhi oleh lokasi meliputi perbedaan geografis dan kondisi alam yang menyebabkan antara budaya di satu daerah dan daerah lainnya memiliki perbedaan. Sebagai contoh, hasil kerajinan yang berbeda antara masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dan di pegunungan.

- Budaya dipengaruhi agama atau kepercayaan

Kebudayaan yang terpengaruh oleh ajaran agama tertentu yang menghasilkan suatu kebudayaan tertentu. Semisal, pada umat Hindu-Buddha, mereka menggunakan relief yang ada di dinding-dinding candi yang mengandung makna tertentu untuk dijadikan pembelajaran bagi umatnya.

Di agama Islam, terdapat seni kaligrafi yang dapat ditemukan di masjid. Perbedaan budaya ini juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang ada di daerah tertentu, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.

Infografik SC Pluralisme

Infografik SC Pluralisme. tirto.id/Sabit

3. Perbedaan Suku Bangsa

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2017: 109), Indonesia meliki kelompok etnis atau suku bangsa yang terdiri dari lebih dari 300 kelompok, dari Sabang hingga Merauke.

Kelompok-kelompok ini merupakan bagian dari provinsi yang ada di Indonesia, seperti Aceh memiliki suku Gayo, Sumatera Utara memiliki suku Batak, dan lain sebagainya. Perbedaan suku yang beragam di Indonesia juga tidak terlepas dari faktor sejarah nenek moyang bansga Indonesia.

4. Perbedaan Pekerjaan

Kegiatan ekonomi yang berkembang di Indonesia menjadi salah satu faktor keberagaman pekerjaan yang ada, tergantung dari kebutuhannya. Baik itu pekerjaan non-formal maupun formal, semuanya berkesinambungan antara satu dan lainnya, karena saling membutuhkan.

5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

Keberagaman adat istiadat, tradisi, serta budaya menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki daya tarik tersendiri di dalam bidang kesenian. Dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2017: 113-119) tertulis terdapat beberapa peran serta fungsi dari budaya Indonesia yang multicultural, sehingga dikenal luas di dunia.

- Sebagai daya tarik bagi bangsa asing

- Mengembangkan kebudayaan nasional

- Tertanamnya sikap toleransi

- Saling melengkapi hasil budaya

- Mendorong inovasi kebudayaan.

Baca juga artikel terkait PLURALISME atau tulisan lainnya dari Marhamah Ika Putri

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Marhamah Ika Putri
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Dipna Videlia Putsanra