Menuju konten utama

MA Siapkan 1600 Anggota untuk Tutupi Kekurangan Hakim

Hatta Ali mengatakan jumlah hakim di Indonesia masih belum sepadan dengan jumlah persidangan di pengadilan.

MA Siapkan 1600 Anggota untuk Tutupi Kekurangan Hakim
Gedung Mahkamah Agung di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. FOTO/Mahkamah Agung

tirto.id - Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali mengatakan jumlah hakim di Indonesia masih belum sepadan dengan jumlah persidangan di pengadilan.

Untuk itu, saat ini MA tengah menyiapkan 1600 calon hakim untuk menutupi kekurangan di 85 pengadilan.

"Memang kurang, sekarang sedang ada pelatihan calon hakim sekitar 1.600 kalau itu sudah selesai pendidikan, mudah-mudahan bisa isi 85 pengadilan" ujarnya saat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).

Hatta menjelaskan jika calon hakim yang sudah direkrut sejak tahun lalu itu, rencananya akan menjalani pelatihan selama dua sampai tiga tahun.

Calon hakim tersebut kata Hatta, akan ditempatkan di 85 pengadilan yang ada di Jakarta dan beberapa daerah. Terutama daerah yang sangat mengalami kekurangan hakim.

Apalagi karena kekurangan hakim, membuat sejumlah pengadilan di daerah menyampaikan permohonan izin untuk menjalankan persidangan dengan hakim tunggal.

"Kenapa [Persidangan dengan Hakim Tunggal], banyak pengadilan hakimnya tinggal tiga. Ketua dan dua hakim anggota," kata Hatta.

Kemudian ia juga pernah mengalami beberapa kejadian di pengadilan yang memiliki anggota hakim perempuan. Apalagi saat itu, anggota hakim tengah hamil.

"Apalagi kalau anggotanya perempuan, pernah terjadi dua-duanya hamil. Anggotanya tidak bisa kerja karena cuti hamil," tuturnya.

Sehingga Ketua MA pun meminta agar bisa diadakan rekrutmen tiap tahunnya untuk menutupi kekurangan hakim di Indonesia.

"Termasuk para pegawainya. [Karena] banyak di pengadilan yang jabatan struktural kosong," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MAHKAMAH AGUNG atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hukum
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari