Menuju konten utama
Taufiq Kiemas

Taufiq Kiemas

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyarawatan Rakyat (2009 - 2013)

Tempat & Tanggal Lahir

Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, 31 Desember 1942

Karir

  • Pengusaha Pengusaha SPBU (1983 - 2013)
  • Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat (1992 - 1997)
  • Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyarawatan Rakyat (2009 - 2013)

Pendidikan

  • SMA 2 Palembang (1957 - 1960)
  • Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (1960 - 1966)

Detail Tokoh

Taufik Kiemas adalah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dari 2009 hingga 2014. Selain dikenal sebagai politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Taufik dikenal sebagai pengusaha pemilik beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Selain itu dia juga dikenal sebagai suami dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno, yang dinikahi sejak 1973 dan melahirkan Puan Maharani.

Setelah lulus SMA 2 Palembang, pada 1960, Taufik kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang. Ketika kuliah,Taufik suka Presiden Soekarno itu lalu aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Palembang. GMNI berafiliasi dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Soekarno. Taufik direkrut oleh Djohan Hanafiah, sang ketua GMNI Palembang. Taufik bersebrangan dengan ayahnya yang Masyumi. Ketika Taufik masuk GMNI, Masyumi sebagai Partai dibubarkan Soekarno. Di GMNI pula taufik mengenal Mega. Taufik selesai kuliah tahun 1966.

Menjelang kejatuhan Soekarno, sekitar tahun 1966, koran Masjumi bernama Noesa Poetra menulis: Soekarno terlibat gerakan 30 September yang menyeret petinggi Partai Komunias Indonesia (PKI).
Taufik dan kawan-kawan yang berang mendengar berita itu segera bertindak radikal. Mereka mendatangi tempat percetakan dan membakar seluruh koran sebelum sempat disirkulasikan.
Dia dijebloskan ke sel tahanan Corps Polisi Militer Kodam Sriwijaya, Palembang. Selama di tahanan, Taufik konon belajar banyak dari para petinggi PKI daerah Palembang yang ditahan disitu. Mereka membagi ilmu serta pengalamannya pada Taufik..

Selama orde baru, Taufik Kiemas mengaku tiga kali ditahan pemerintah orde baru. Setelah keluar dari tahanan Taufik mulai berbisnis kecil-kecilan. Dia mengaku tidak mendapat dukungan pemerintah. Di dunia bisnis, Taufik tak mencapai level konglemerat. Selama 30 tahun, Taufik berbisnis minyak dengan kepemilikan beberapa SPBU.

Taufik terjun juga ke dunia politik. Sebagai bekas GMNI, Taufik adalah anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Partai itu adalah fusi dari PNI, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Tahun 1992, Taufik terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tingkat pusat.

Di PDI karir Mega sukses sebagai anak Soekarno yang duduk sebagai Ketua Umum berdasar Kongres Surabaya. Taufik bersama Megawati ketika dimakzulkan oleh Kongres Medan. Dimana Soerjadi didukung pemerintah sebagai Ketua Umum PDI. Sampai kemudian terjadi Peristiwa 27 Juli 1996, dimana kantor PDI diserang dan puluhan orang meninggal. Mega tetap punya banyak pendukung. Hingga belakangan dia mendirikan PDIP.

Setelah Reformasi dan Orde Baru tumbang, PDIP memenangkan Pemilu 1999. Belakangan Megawati jadi Presiden. Setelah Megawati lengser, PDIP termasuk partai kuat di Indonesia. Jabatan terakhir Taufik hingga meninggal adalah Ketua MPR.

Tokoh Lainnya

Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat