Tempat & Tanggal Lahir
1 Januari 1970
Karir
- Wartawan untuk bidang politik dan keamanan di Harian Surya (1989 - 1991)
- Produser dan pembawa acara di RCTI (1994 - 1999)
- Wartawan di SCTV (1991 - 1994)
- Staf Khusus Menteri Negara BUMN (2000)
- Current Affair Manager di Lativi
- Direktur Pemberitaan Global TV (2004 - 2011)
- Pemimpin Redaksi MNC News (2004 - 2011)
- Anggota Komnas HAM (2012 - 2017)
Detail Tokoh
Siane Indriani, S.Pd., merupakan salah satu dari 13 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012-2017. Ia mengawali karier sebagai guru Fisika di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya.
Pada saat itu, ia juga menjadi pengasuh rubrik pelajar di Surabaya Post. Sejak tahun 1989, ia memutuskan untuk menjadi jurnalis penuh waktu hingga tahun 2011. Sebelum menjadi anggota Komnas HAM pada tahun 2012, ia adalah Kepala Kantor Komunikasi Universitas Indonesia (UI). Ketika terpilih menjadi anggota Komnas HAM, ia melepaskan semua jabatan yang ia emban.
Meskipun memiliki latar belakang pendidikan sebagai guru, perempuan Surabaya lulusan Jurusan Fisika FP MIPA IKIP Surabaya lebih memilih profesi jurnalis. Mengawali karier sebagai guru Fisika di beberapa SMA, sambil menjadi pengasuh rubrik pelajar di Surabaya Post.
Pengalaman bersentuhan dengan media, akhirnya membuatnya jatuh hati pada dunia jurnalistik, sehingga akhirnya meninggalkan dunia pendidikan dan memutuskan menjadi jurnalis fulltime, bergabung dengan Harian Surya tahun 1989 sebagai wartawan Polkam, lalu menjadi wartawan SCTV ( 1991-1994), produser dan presenter RCTI (1994-1999).
Ia sempat juga menjadi Staf Khusus Meneg BUMN (tahun 2000), Senior Editor LippoStar.com, lalu kembali ke dunia TV dengan menjadi Current Affair Manager Lativi, Direktur Pemberitaan Global TV merangkap Pemimpin Redaksi MNC News (2004-2011).
Selama menjadi jurnalis, Siane banyak melakukan peliputan berbagai peristiwa kerusuhan dan konflik horizontal, kasus kekerasan, pelanggaran HAM. Ia pernah ditugaskan selama sekitar sebulan saat DOM Aceh, kekerasan di Timor Timur sebelum dan sesudah jajak pendapat.
Tahun 1998 -2000 pernah melakukan investigasi berbagai peristiwa kerusuhan, mulai dari kerusuhan dan pemerkosaan bernuansa SARA 13-14 Mei 98, kasus pembunuhan berdalih dukun santet, kerusuhan antar etnis Sampit dan Palangkaraya (2001).
Tahun 1998- 2004 berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang melakukan investigasi berbagai kasus kerusuhan serta pendampingan terhadap para korban pelanggaran HAM. Siane pernah bekerjasama dengan sutradara Garin Nugroho, saat memproduksi beberapa PSA untuk televisi, berisikan pesan Gus Dur tentang kebebasan umat beragama dan toleransi (2000).
Tahun 2011 Siane mengundurkan diri dari Global TV dan mencoba berwiraswasta di bidang film animasi, dengan memproduksi beberapa PSA untuk TV dan radio, PR consultant untuk beberapa event budaya, lalu menjadi Kepala Kantor Komunikasi Universitas Indonesia. Setelah terpilih menjadi salah satu dari 13 anggota Komnas HAM, ia memilih melepaskan semua aktivitasnya yang lain dan berkonsentrasi penuh pada tugas-tugasnya sebagai komisioner di sub komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM.
