Menuju konten utama
Rustriningsih

Rustriningsih

Politisi Indonesia

Tempat & Tanggal Lahir

Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia, 3 Juli 1967

Karir

  • Politisi Indonesia

Pendidikan

  • SD Negeri Wonokriyo I (1979)
  • SMP Negeri 2 Gombong (1982)
  • SMA Negeri Gombong (1985)
  • S-1 Ilmu Administrasi, Fisipol, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto (1991)
  • S-2 Ilmu Administrasi Negara, Fisipol, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (2002)

Detail Tokoh

Nama Rustriningsih atau Rustri mencuat pada Pemilu Presiden 2014 lalu. Sikapnya yang dianggap membelot dari PDI-Perjuangan, membuat Rustriningsih dipecat dari partainya. Mantan wakil gubernur Jawa Tengah ini mendukung pasangan Prabowo-Hatta, padahal partainya punya calon yaitu Jokowi-JK.

Politisi kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, sudah punya ketertarikan dengan dunia politik. Ketertarikannya ditularkan oleh ayahnya dan lingkungan yang membesarkannya. Ayahnya adalah politikus Partai Nasional Indonesia (PNI). Sebuah partai yang didirikan dan dibesarkan oleh sang proklamator, Soekarno.

Rustriningsih kecil pun sudah secara kultural dekat dengan dunia politik. Ia sering mendengar apa yang dirapatkan. Bakat politiknya pun muncul dan tumbuh seiring beranjak dewasa, terutama saat ia mulai berkenalan dengan dunia organisasi dan buku-buku sosial dan politik di kampus.

Usai lulus dari SMA Negeri Gombong di 1985, Rustri memilih untuk mengambil Jurusan Ilmu Administrasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Lulus tahun 1991. Jenjang S2-nya masih Ilmu Pemerintahan, di Universitas Gadjah Mada.

Rustri muda terjun ke dunia politik dengan menempa karier di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak 1990-an. Rustri memilihnya sebab memiliki basis massa yang besar di Kebumen. PDPI sejalan dengan ideologi nasionalisme PNI, partai yang diusung ayahnya.

Ia sempat menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi PDI-P di 1990-2000. Rustri juga sempat menjabat sebagai Ketua DPC PDI-P di Kebumen. Rustri memang perempuan yang cerdas, selain urusan pelayanan publik, soal komunikasi politik juga pandai. Ia dikenal sebagai sedikit politisi PDI-P yang pintar menjalin kedekatan dengan Megawati. Loyalitas Rustri tak perlu diragukan pada partai.

Rustri menjadi orang nomor satu di Kebumen untuk periode tahun 2000-2005 dan terpilih lagi pada periode berikutnya. Kebijakannya banyak mendapat dukungan rakyat Kebumen sebab berhasil mengangkat Kebumen dari kabupaten biasa menjadi kabupaten yang sejahtera. Rustri tak hanya menjalankan jabatan formalnya, namun juga bekerja dengan keras dan berinovasi agar kemajuan di segala bidang di Kebumen bisa lebih dipercepat.

Rustri fokus pada palayanan publik yang masih harus banyak dibenahi di wilayah sebelah Selatan Pulau Jawa tersebut. Ada program radio maupun SMS untuk masyarakat melaporkan segala keluh kesah, sehingga bisa dicarikan solusi yang paling tepat. Rustri sadar kedekatan dengan masyarakat luas bisa menambah wawasan dan perspektifnya saat akan mengambil kebijakan yang paling tepat.

Setelah terpilih jadi bupati Kebumen yang kedua kali, pada 2008 Rustri meninggalkan Kebumen untuk mendampingi Bibit Waluo sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Tengah. Ia berhasil memenangi pemilihan wakil gubernur.

Setelah terpilih, salah satu yang menjadi perhatian Rustri adalah permasalahan birokrasi. Di 100 hari pertamanya bekerja sebagai wakil gubernur, Rustri melakukan konsolidasi dengan jajaran birokrat di pemerintahan provinsi berkaitan dengan pengelolaan APBD atas beragam kegiatan pemerintahan provinsi.

Kesuksesannya diganjar beragam pernghargaan, saat masih memimpin di Kebumen maupun saat menjadi orang nomor dua di Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan datang dari berbagai pihak yang menilai kinerja Rustri patut diapresiasi dan bisa menjadi contoh para pemimpin daerah lain di Indonesia.

Beberapa penghargaan antara lain didapatkan dari AJI (Aliansi Jurnalis Independen), Harian Umum Suara Merdeka, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Museum Rekor Indonesia (MURI), menteri Kelautan dan Perikanan, KWARNAS, Presiden RI, dan lain sebagainya. Bahkan penghargaan juga datang dari luar negeri, antara lain datang dari Pemerintah Swedia dan UN Economic and Social Comision for Asian and The Pasific (ESCAP).

Rustri disejajarkan dengan politisi PDI-P yang dianggap memiliki kinerja positif, dan populer di mata masyarakat luas. Namanya sejajar dengan Jokowi dan Ganjar Pranowo. Ia sempat digadang-gadang menjadi orang penting di tubuh PDI-P di masa depan.

Sayang, pada 2013, kondisinya tiba-tiba berbalik 180 derajat. PDI-P kala itu menolak dukungannya pada Rustri oleh sebab Rustri dinilai politisi yang tak memiliki kesantunan dalam berpolitik karena mendukung partai lain seperti Nasdem. Puncaknya terjadi menjelang Pemilu 2014. Saat itu PDI-P mengusung Jokowi-JK, namun Rustri kembali membelot dengan mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.

Tokoh Lainnya

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan