Menuju konten utama
Pramono Edhie Wibowo

Pramono Edhie Wibowo

Komandan Jenderal Kopassus TNI AD (2008 - 2009)

Tempat & Tanggal Lahir

Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, 5 Mei 1955

Karir

  • Kepala Staf Angkatan Darat TNI AD (2013 - 2011)
  • Pangkostrad TNI AD (2010 - 2011)
  • Pangdam Siliwangi TNI AD (2009 - 2010)
  • Komandan Jenderal Kopassus TNI AD (2008 - 2009)

Pendidikan

  • AKABRI (1980)

Detail Tokoh

Pramono Edhie Wibowo adalah anak dari (alm) Letnan Jenderal Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo. Sebagian orang yang menganggap Sarwo Edhie pahlawan adalah karena ialah yang berperan penting dalam penumpasan Gerakan 30 September atau G 30 S. Bagi sebagian orang lain, Sarwo Edhie adalah tukang jagal yang menjadi otak pembantaian orang-orang PKI maupun yang tertuduh PKI selama kurun waktu 1965-1966.

Terlepas dari kedua penilaian tersebut, Sarwo Edhie berperan besar dalam membentuk Edhie dari kecil hingga menjajaki karier di militer, sampai ia mencoba peruntungan di jalur politik.

Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis, 6 Mei 1955. Dunia militer sudah ada di sekeliling Edhie, hingga ia merasa jatuh cinta dan ingin mengikuti jejak ayahnya. Ia pun menempuh pendidikan AKABRI di tahun 1980. Di tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai Komandan Peleton Grup I Kopassandha.

Kegigihannya dalam berproses berbuah manis. Tahun 1981 ia ditunjuk menjadi perwira operasi grup I Kopassandha. Tahun 1984 ia ditunjuk menjadi Komandan Kompi 112/11 grup 1 Kopassandha. Kariernya terus melesat usai Edhie menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD) di tahun 1995. Setahun setelahnya ia menempati posisi sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Tahun 1996 ia naik lagi menjad Wakil Komandan. Dan dua tahun setelahnya, jabatan Komandan pun bisa ia raih.

Usai Reformasi 1998, ia terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri di tahun 2001. Pada periode ini pula, ia menyempatkan diri melanjutkan studinya di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI). Di tahun 2004, ia meraih jabatan sebagai Perwira TInggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI.

Di tahun-tahun setelahnya, karier Edhie makin cemerlang. Tercatat, pada tahun 2005 ia menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus. Tahun 2007 menjadi Kasdam IV/Diponegoro, dan selama 2008 sampai 2009 menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Jabatan sebagai Panglima KOSTRD Pangdam III Siliwangi pun mudah ia raih pada tahun 2009.

Tidak sedikit yang kritis atas perolehan posisi Edhie di pentas militer tingkat elite. Salah satu yang kemudian menjadi kontroversi adalah pengangkatannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat di tahun 2011, menggantikan George Tisutta. Mereka menilai, pengangkatan tersebut beraroma nepotisme karena Edhie adalah adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

 

Tokoh Lainnya

Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan