Tempat & Tanggal Lahir
Palembang, 3 Juli 1962
Karir
- Bupati Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (2012 - 2015)
- Bupati Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (2008 - 2012)
- Wakil Bupati Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (2007 - 2008)
Pendidikan
- S1 Teknik Arsitektur UNSRI (1981 - 1986)
- STM Negeri 2 Palembang (1979 - 1981)
- SMP Negeri 13 Palembang (1976 - 1979)
- SD Negeri 5 Palembang (1970 - 1976)
Detail Tokoh
Pertigaan Jalan Supeno dan Jalan Katini di Palembang pada 21 Juni 2015 mendadak lebih ramai dari biasanya. Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berkumpul sebab tertarik dengan kegiatan para awak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)yang sedang melakukan penggeledahan di rumah pribadi bupati mereka, Pahri Azhar.
Pahri lahir pada 3 Juli 1962 dan bersama Lucianty dikaruniai empat anak. Ia berkarier di bawah bendera Partai Amanah Nasional (PAN). Sebelum prahara pemecatannya dari partai berlambang matahari putih itu pada tahun 2015, Pahri sempat mengalami masa puncak kariernya dimulai dari tahun 2007 silam. Tahun dimana ia berpasangan dengan Alex Nurdin dan memenangkan kursi Wakil Gubernur Muba untuk periode 2007-2012.
Pahri kemudian dilantik sebagai bupati Muba terhitung sejak 29 Juli 2008 dikarenakan Alex mengundurkan diri untuk ikut maju sebagai calon gubernur Sumatera Selatan. Setelah bisa bertahan selama satu masa periode, pada pemilihan bupati dan wakil bupati pada tanggal 27 September 2011 ia kembali terpilih. Pasangannya adalah Beni Hernedi, seorang tokoh muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Masa kepemimpinan Pahri sebenarnya hingga 2017 nanti. Sayang, pada pertengahan 2015 kariernya terganjal di tengah jalan sebab terjerat kasus suap. Pada 14 Agustus 2015 Pahri dan sang istri ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2014 dan pengesahan APBD 2015 Kapuaten Muba.
Suap diberikan Pahri kepada anggota DPRD asal Gerindra Adam Munandar dan anggota DPRD asal PDI Perjuangan Bambang Karyanto. Sedangkan yang memberi adalah pihak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Beppeda) Muba Fasyar dan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Muba Syamsudin Fei. Keduanya diperintahkan oleh Pahri. Keempatnya oleh KPK resmi dijadikan tersangka.
Karier Pahri berakhir saat itu juga. Rumah pribadinya yang saat digeledah menjadi tontonan warga bukan lagi menjadi miliknya, namun siap menjadi aset negara yang akan disita oleh KPK.
