Menuju konten utama
Ignatius Slamet Riyadi

Ignatius Slamet Riyadi

Komandan Batalyon Tentara Nasional Indonesia (1945 - 1950)

Tempat & Tanggal Lahir

Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 26 Juli 1927

Karir

  • Komandan Batalyon Tentara Nasional Indonesia (1945 - 1950)

Pendidikan

  • Sekolah Pelayaran Cilacap (1943 - 1945)

Detail Tokoh

Ignatius Slamet Riyadi adalah Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri Kopassus. Sebagai Perwira dia dikenal sebagai komandan yang paling gemilang dalam pertempuran. Namanya sering diabadikan sebagai nama jalan dan prajurit kebanggan TNI.

Terlahir dalam lingkungan prajurit kraton Mangkunegaran, Surakarta. Slamet Riyadi yang semula bernama Soekamto,lahir pada 26 Mei 1927. Pernah belajar di HIS Ardjoeno dan MULO Broederan di Surakarta di zaman Hindia Belanda. Ketika Jepang mendarat, karena MULO dibubarkan maka Slamet Riyadi masuk SMP dan berhasil mendapat ijazah SMP. Setelah itu dia belajar di Sekolah Pelayaran Tinggi di Cilacap. Dirinya pernah diangkat menjadi Sersan pelaut setelah lulus di Sekolah Pelayaran Tinggi. Ketika masih sekolah, Slamet Riyadi aktif di Kepanduan.

Pasca proklamasi, Slamet Riyadi adalah bekas pelajar sekolah pelayaran yang cukup dipandang oleh banyak pemuda. Dialah yang menginspirasi dan mengomandoi insiden penyerbuan markas Kenpeitai (polisi rahasia Jepang) Surakarta. Kenpeitai adalah satuan polisi yang ditakuti oleh penduduk selama pendudukan Jepang. Slamet Riyadi bukan pemimpin banyak bicara dan suka main perintah pada bawahan. Ketika para pemuda menyerbu markas Kenpeitai, Slamet Riyadi maju sebagai pelopor yang masuk kantor dan membunuh anggota Kenpeitai. Dalam beberapa jam semua anggota Kenpeitai dilucuti para penyerbu. Dan orang-orang yang menyerbu tidak melupakan Slamet Riyadi. Yang dengan berani memulai maju menyerang sebelum akhirnya para penyerbu masuk. Peristiwa itu terjadi pada Siang 13 Oktober 1945. Sorenya, Kenpeitai yang terkenal
kejam itu telah menjadi pecundang.
Setelah itu, Slamet Riyadi yang baru 19 tahun itu menjadi Komandan Batalyon Tentara Keamanan Rakyat di Solo. Pasukan Slamet Riyadi, berada di dalam Divisi Penembahan Senopati yang dicap kiri. Meski tak jelas bagaimana sikap Slamet Siyadi selama terjadi pemberontakan di Madiun, beberapa sumber menyebut dia dan pasukannya ikut memberantas pasukan kiri dalam Peristiwa Madiun juga.
Ketika Republik Maluku Selatan angkat senjata melawan pemerintah Republik Indonesia, Slamet Riyadi dikirim. Dia bukan sebagai komandan pasukan secara langsung. Dia hanya komandan grup yang boleh menggerakan pasukan-pasukan dibawahnya. Posisi itu hanya sementara. Beberapa bulan setelah operasi penumpasan, Slamet Riyadi tertembak pada 4 November 1950.

Tokoh Lainnya

Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan