Tempat & Tanggal Lahir
Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Indonesia, 17 Desember 1981
Karir
- Editor Pindai.org
Detail Tokoh
Fahri Salam adalah seorang penulis dan wartawan lepas. Ia menjadi editor Pindai.org, sebuah situs yang berisi tulisan naratif dan analitis bergenre jurnalisme sastrawi dengan jargon “Kritis dan Mendalam”. Dalam keterangan tentang website tersebut, Pindai adalah ruang publikasi kolektif untuk liputan dan analisis yang disajikan secara kritis dan mendalam.
Pindai memaparkan bahwa sikap kritis yang kredibel dan independen memberi tempat bagi pelbagai peristiwa pinggiran namun penting dan yang luput dari tren publikasi arus-utama. Mendalam karena dalam iklim media kekinian tak cukup hanya mengandalkan kecepatan lewat pelaporan serba ringkas, namun mampu menempatkan perkara secara jernih dan proporsional dalam konteks yang relevan.
Pindai meyakini analisis mendalam makin penting dibutuhkan di tengah tren kepemilikan media oleh segelintir orang saja. Akibatnya muncul fenomena konglomerasi media dan informasi termonopoli. Pindai ada untuk membangun literasi dan wacana kritis atas produk jurnalisme dari industri media di Indonesia.
Pindai adalah usaha untuk melakukan pemeriksaan dengan cermat, dan dalam konteks media, awak Pindai berupaya membangun informasi yang teliti dan akurat dengan penyajian yang luwes dan segar serta (terkadang) melalui proses kurasi editorial.
Genre jurnalisme naratif menurut Fahri diterapkan berkat perubahan yang dibawa oleh internet dan bahkan bentuk penyampaiannya bisa lebih berwarna dengan mengintegrasikan perkakas interaktif dan multimedia.
Selain sibuk mengurus Pindai, Fahri juga memiliki rekam jejak sebagai editor beberapa buku. Antara lain “Agama” Saya adalah Jurnalisme (Andreas Harsono, Kanisius, 2010); Dapur Media: Antologi Liputan Media di Indonesia (Yayasan Pantau, 2013); Menjejal Jakarta: Pusat dan Pinggiran dalam Sehimpun Reportase (Viriya Paramita, Pindai, 2015); dan Di Balik Kisah Gemerlap: Pergulatan Gerakan Sosial di Aceh Sesudah Tsunami (Insist Press, 2014).
Ia juga pernah menulis buku Adat Berdaulat: Melawan Serbuan Kapitalisme di Aceh yang dikerjakan bersama Affan Ramli, Arianto Sangaji, dan Sulaiman Tripa; Prodeelat & Insist Press, Juli 2015). Ia pernah menulis untuk Pantau juga, dan tulisannya tentang sosok Siti Dyah Sujirah, istri penyair Wiji Thukul, dimuat dalam antologi Kebenaran akan Terus Hidup.
Fahri menyukai bacaan sejarah, sastra, dan politik.