Tempat & Tanggal Lahir
Los Angeles, Amerika Serikat, 4 April 1990
Karir
- CEO Snapchat
Pendidikan
- Universitas Stanford
Detail Tokoh
Evan Thomas Spiegel adalah pengusaha Amerika Serikat yang menjadi pendiri dan CEO aplikasi perangkat bergerak yang populer didunia yaitu Snapchat.
Evan belajar di Crossroads School for Arts and Sciences di Santa Monica, kemudian kuliah di Universitas Stanford. Spiegel mengambil kursus desain di Otis College of Art and Design saat masih SMA, kemudian pindah ke Art Center College of Design di Pasadena sebelum kuliah di Stanford.
Ia pernah magang tanpa gaji sebagai pedagang di Red Bull. Semasa kuliah, ia bekerja sebagai karyawan magang di perusahaan biomedis, instruktur karier di Cape Town, Afrika Selatan, dan anggota tim proyek TxtWeb di Intuit.
Evan memulai perjalan kariernya pada bulan Juli 2011. Pada tahun tersebut ia memutuskan untuk fokus mengerjakan proyek SnapChat. Aplikasi mobile tersebut merupakan proyek kelasnya. ide SnapChat lahir ketika Evan mengambil mata kuliah desain produk di Stanford. Hingga akhirnya Evan memutuskan untuk keluar dari Stanford. Hanya untuk fokus meengerjakan proyeknya.
Saat evan merintis aplikasi mobile SnapChat. Ia di temani oleh dua orang sahabatnya, yaitu Reggie Brown dan Robert Murphy. Lahirnya aplikasi ini diawali oleh Evan dan Brown. Karena aplikasi ini merupakan proyek salah satu kelas di Stanford University. Evan sebagai desain produk utama. Sedangkan Brown sebagai Programmingnya.
Namun Reggie Brown dikeluarkan oleh tim SnapChat. Brown meminta 20% saham dari perusahaan. karena Brown mengaku bahwa dirinya merupakan bagian penting dalam penciptaan aplikasi mobile ini. Hingga akhirnya Evan Spiegel menjabat sebagai pendiri dan CEO aplikasi mobile SnapChat. Kantornya berada di Venice, California.
Pada Mei 2014, sebuah blog bernama Valleywag merilis beberapa surel yang dikirimkan Spiegel saat masih mahasiswa tingkat satu kepada anggota persaudaraan yang isinya merendahkan perempuan dan terkesan anti-homoseksual.
Spiegel kemudian minta maaf atas tindakannya dan perilakunya terhadap perempuan kala itu, "Saya sangat terkejut dan malu setelah tahu surel konyol saya pada masa kuliah diketahui secara luas. Saya tak punya alasan. Saya meminta maaf karena menulisnya waktu itu dan saya merasa salah karena telah menulisnya. Surat-surat tersebut tidak mencerminkan pandangan saya saat ini terhadap perempuan