Tempat & Tanggal Lahir
Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 19 September 1919
Karir
- Pelukis Pelukis (1943 - 1996)
Detail Tokoh
Dullah dijuluki Pelukis Istana dan Pelukis Revolusi. Dullah seorang pelukis realis. Sebagai pelukis Istana dia dekat dengan Presiden Soekarno. Selama 10 tahun (1950-1960) ia dipercaya untuk memelihara dan mengawasi benda-benda seni yang tersimpan di Istana Negara, sekaligus menjadi pelukis pribadi Bung Kamo. Ia juga dipercaya menyusun dua buah jilid buku koleksi lukisan Bung Karno pada tahun 1956; dan kemudian dua buah jilid lagi pada tahun 1959. Keempat buahjilid buku tersebut diterbitkan oleh Pusat Kesenian Rakyat di Beijing, Republik Rakyat China. Pelukis Revolusi banyak melukis peristiwa yang berkaitan dengan masa revolusi, ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dullah lahir dari keluarga pembatik. Jadi tidak asing dengan dunia seni lukis. Namun dia pertama kali belajar melukis pada maestro lukis Affandi dan S. Soedjojono. Namun dia idak mengikuti gaya lukis kedua gurunya yang maestro-maestro itu. Dullah penganut aliran seni realis. Dullah suka berbagi ilmu melukis. Anak didiknya rata-rata belum berusia 17 tahun. Di masa revolusi itu, Dullah memimpin anak didiknya yang masih belum berumur 17 tahun untuk melukis langsung peristiwa-peristiwa selama pendudukan Belanda atas kota Yogyakarta. Sebagai satu usaha pendokumentasian sejarah perjuangan bangsa.
Dullah sangat jarang mengadakan pameran. Namun, pamerannya bersama anak-anaknya di Gedung Agung (Istana Kepresidenan Yogya) pada tahun 1978, berhasil menarik puluhan ribu orang. Meski pameran diperpanjang satu hari, pintu gerbang Gedung Agung bagian Utara sempat pula jebol. Pameran lalu dilanjutkan 20 Desember 1979 hingga 2 Januari 1980, di Aldiron Plaza, Jakarta. Banyak kolektor lukisan kecewa karena ia tak menjual lukisannya. Lukisan-lukisannya yang menjadi koleksi pejabat-pejabat penting pemerintahan.
