Menuju konten utama
Christian Robert Steven Soumokil

Christian Robert Steven Soumokil

Menteri Republik Maluku Selatan (1950 - 1963)

Tempat & Tanggal Lahir

Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 13 Oktober 1905

Karir

  • Jaksa Departemen Van Justitie (Departemen Kehakiman) (1935 - 1942)
  • Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (1946 - 1950)
  • Menteri Republik Maluku Selatan (1950 - 1963)

Pendidikan

  • Sekolah Menengah Hogare BurgerSchool (HBS) Surabaya (1919 - 1924)
  • Fakultas Hukum Universitas Leiden (1925 - 1934)

Detail Tokoh

Christian Robert Steven Soumokil adalah pendiri Republik Maluku Selatan. Sebelum tahun 1950, Soumokil adalah Jaksa Agung dan Menteri Kehakiman Negara Indonesia Timur (NIT) yang berpusat di Makassar. Pernah juga dia menjadi Wakil Perdana Menteri NIT. Soumokil termasuk orang yang menolak kehadiran pasukan APRIS/TNI dari Jawa untuk menjadi pasukan pengaman di kota Makassar. Dia adalah Jaksa yang menuntut vonis mati atas Wolter Mongisidi, Pahlawan Nasional Indonesia, yang semasa revolusi bergerilya di sekitar Makassar dan menakuti orang Belanda.

Ayahnya adalah pejabat rendahan Kantor Pos di Semarang. Soumokil beruntung bisa sekolah di HBS (sekolah menengah) Kristen. Setelah tamat HBS, Soumokil berangkat ke Belanda. Awalnya, Soumokil berusaha masuk ke fakultas kedokteran, namun mundur tak lama kemudian. Dia lalu masuk fakultas hukum dan lulus tahun 1934. Dia pun menjadi ahli Yurisprudensi. Bersama Kusumaatmatmaja dan Soepomo, Soumokil tergolong orang-orang pertama yang belajar hukum di Universitas Leiden.

Selama di Belanda, Soumokil pernah ikut serta dalam wajib militer Belanda yang sifatnya sementara. Dia ditempatkan dalam artileri medan. Selain itu Soumokil yang Kristen adalah pengikut Gereja Reformis. Chris Soumokil menunjukkan diri sebagai warga negara Belanda. yang baik sejak masa-masa kuliahnya di Leiden.

Sekembalinya ke Hindia Belanda, Soumokil pulang untuk menjadi seorang jaksa. Menjelang kalahnya Hindia Belanda, Soumokil tetap setia kepada Belanda. Dia membela Belanda. Dia pun akhirnya jadi tawanan Jepang juga. Sebagai orang yang punya status hukum sama dengan orang-orang Belanda, tak heran jika Soumokil pun menjadi penghuni kamp interniran yang anggotanya adalah orang-orang Belanda. Soumokil juga dibawa tentara Jepang ke Siam untuk ikut dalam kerja paksa membuat jalan kereta api di sana. Setelah bebas, Soumokil kembali ke Indonesia. Dimana dia lalu terlibat dalam Negara Indonesia Timur. Lalu mendirikan RMS bersama pasukan KNIL pro Belanda. Setelah RMS dihancurkan di Ambon, Soumokil dan sisa-sisa RMS bergerilya di Seram. Sampai akhirnya tertangkap sekitar tahun 1963.

Pada bulan April 1964 ia diadili dan dibela oleh pengacara Mr. Pierre-William Blogg, teman lamanya dari Leiden. Dalam persidangan Soumokil bersikeras berbicara dalam bahasa Belanda. Ia dihukum mati dan dieksekusi oleh peleton tembak pada 12 April 1966 di Pulau Obi, Kepulauan Seribu.

Tokoh Lainnya

Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah