Menuju konten utama
Alex Kawilarang

Alex Kawilarang

Tokoh Militer Indonesia

Tempat & Tanggal Lahir

Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, 23 Februari 1920

Karir

  • Tokoh Militer Indonesia

Pendidikan

  • Sekolah Militer Koninklijk Militaire Academie (KMA) Bandung (1940)

Detail Tokoh

Alex Kawilarang adalah salah seorang perwira militer yang termasuk Angkatan '45 dan mantan anggota Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Ia berasal dari Suku Minahasa. Ia juga merupakan perintis Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ia lahir dari keluarga berlatar belakang militer. Ayahnya, A.H.H. Kawilarang, adalah seorang mayor KNIL asal Tondano, sementara itu ibunya, Nelly Betsy Mogot, berasal dari Remboken. Ia adalah sepupu dari Pahlawan Nasional, Daan Mogot.

Awal kisah Alex di militer di mulai pada 1940. Pemuda asal Jakarta itu mengikuti sekolah militer Koninklijk Militaire Academie (KMA) Bandung.

Alex lulus dari KMA pada 1942, dan Belanda menempatkannya di Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL), Tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Tidak semua lulusan pendidikan militer Belanda bisa masuk KNIL, hanya lulusan terbaik yang bisa masuk keanggotaan tentara Ratu Wilhelmina ini.

Pada 1948-1949, Kawilarang menjabat sebagai Komandan Brigade I Divisi Siliwangi di Yogyakarta, dan pada 28 November 1948 ia juga menjabat sebagai Komandan Sub Teritorium VII/Tapanuli, Sumatera Timur bagian selatan, lalu pada 1 Januari 1949 pada masa PDRI ia dipercaya sebagai Wakil Gubernur Militer PDRI untuk wilayah Tapanuli dan Sumatera Timur bagian selatan.

Pada 28 Desember 1949 ia menjabat sebagai Gubernur Militer wilayah Aceh dan Sumatera Utara merangkap Wakil Koordinator Keamanan dengan pangkat kolonel. Pada 21 Februari 1950, ia mendapatkan kepercayaan tambahan sebagai Panglima Tentara dan Territorium I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan.

Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Territorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar dan pada November tahun yang sama menjadi Panglima TT III/Siliwangi yang di kemudian hari diubah namanya menjadi Kodam III/Siliwangi. Sebelumnya pada 15 April 1950 ia telah diangkat sebagai Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi.

Dalam kedudukannya ini, Kawilarang memimpin Pasukan Ekspedisi dalam Operasi Penumpasan Pemberontakan Andi Azis di Makassar, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, dan Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.

Pada April 1951, ia merintis pembentukan komando pasukan khusus TNI dengan nama Kesatuan Komando Territorium III (Kesko TT-III) Siliwang di Batujajar, Jawa Barat. Kesatuan ini merupakan cikal bakal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sekarang.

Pada 10 November 1951 hingga 14 Agustus 1956, Kawilarang diangkat menjadi Panglima Komando Tentara dan Territorium III/Siliwangi yang berkedudukan di Bandung.

Pada 17 Oktober 1952, Kawilarang bersama-sama dengan sejumlah tokoh militer lainnya (a.l. A.H. Nasution, T.B. Simatupang, dll), terlibat dalam apa yang dikenal sebagai Peristiwa 17 Oktober, yang menentang campur tangan pemerintah dalam urusan militer.

Pada 1956, ketika mantan-mantan PETA menguasai pucuk pimpinan Angkatan Darat, Alex ditempatkan sebagai atase militer Indonesia di Washington. Sebagai atase, pangkatnya otomatis naik menjadi brigjen, tapi ia dijauhkan dari pasukannya. 

Kemungkinan, karena alasan inilah Alex belakangan memutuskan untuk bergabung dengan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) di Sulawesi, berjuang bersama dengan orang-orang Sulawesi Utara dan Selatan. Namun, gerakan politik militer ini berhenti di tengah jalan. Konflik internal menyebabkan gerakan ini mudah dipatahkan oleh TNI.

Karena keterlibatan dalam Permesta, jabatan Alex diturunkan lagi menjadi letnan kolonel. Alex memutuskan untuk menekuni bisnis dan sejak itu nama Alex tenggelam dalam sejarah militer Indonesia. Alex Kawilarang meninggal pada tahun 2000, setahun setelah mendapat gelar kehormatan dari Kopassus.

Tokoh Lainnya

Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat