Menuju konten utama

Luncurkan Kartu Prakerja, Airlangga: Prioritas Pencari Kerja Muda

Pemerintah memastikan kartu prakerja bukan untuk menggaji pengangguran.

Luncurkan Kartu Prakerja, Airlangga: Prioritas Pencari Kerja Muda
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) berjalan dengan Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso sesuai bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan dampak virus corona terhadap sektor ekonomi Indonesia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.

tirto.id - Pemerintah resmi meluncurkan program kartu prakerja yang notabene merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program ini nantinya bakal lebih difokuskan bagi pencari kerja baru.

“Kartu pra kerja diprioritaskan bagi pencari kerja muda dan bantuan pemerintah diharapkan tenaga kerja muda bisa lebih kompeten berdaya saing dan produktif,” ucap Airlangga dalam siaran live streaming di akun Youtube Kemenko Perekonomian, Jumat (20/3/2020).

Arilangga mengatakan ada pertimbangan bahwa dari sekitar 7 juta penduduk Indonesia belum mendapat pekerjaan. Dari jumlah itu 3-3,7 juta orang berusia 18-24 tahun.

Dari data pemerintah, 64 persen dari pekerja muda itu tinggal di perkotaan dan 78 persen Pendidikan mereka adalah SMA ke atas. Lalu 90 persennya diyakini belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi. Namun, ia memastikan pekerja informal juga boleh mendaftar.

Ia juga menambahkan kalau program ini berbeda dengan jaminan kehilangan pekerjaan dalam RUU Cipta Kerja yang dulunya disebut Cipta Lapangan Kerja (CIlaka). Titik kesamaannya katanya hanya sebatas pada penggunaan skema asuransi yang nantinya baru akan diterapkan sesudah RUU Cilaka disahkan DPR.

Definisi jaminan bagi mereka sudah bekerja mau pindah maupun di-PHK oleh perusahaan lebih melekat pada yang tercantum dalam RUU Cilaka alih-alih Perpres No. 36 tahun 2020 yang menjadi dasar kartu pra kerja.

“Dalam RUU Ciptakerja tujuannya bagi mereka yang sudah kerja dan mendapat persoalan dengan pekerjaan. Perusahaan tidak kompetitif, mereka di-cover dalam jaminan kehilangan pekerjaan,” ucap Airlangga.

Namun Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko tetap mengaitkan program kartu prakerja untuk tetap menanggung pekerja yang baru saja mendapatkan PHK tepatnya dalam memberi pelatihan. Moeldoko yang juga merupakan Wakil Ketua komite Cipta kerja dan kartu pekerja memastikan kalau kartu ini bukan untuk menggaji pengangguran.

“Siapa saja yang satu baru saja mendapatkan PHK Yang Kedua mereka mereka yang anak-anak muda yang baru lulus SMA dan SMK bahkan para pekerja yang ingin beralih profesi itu diberi kesempatan untuk mendapatkan kartu prakerja,” ucap Moeldoko dalam siaran live streaming di akun Youtube Kemenko Perekonomian, Jumat (20/3/2020).

Baca juga artikel terkait KARTU PRA KERJA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan