Menuju konten utama

Luhut Klaim Pelabuhan Patimban Bisa Kurangi Trafik di Tanjung Priok

Menko Luhut klaim pembangunan Pelabuhan Patimban bisa mengurangi trafik di Tanjung Priok dan memangkas ongkos distribusi.

Luhut Klaim Pelabuhan Patimban Bisa Kurangi Trafik di Tanjung Priok
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan arahan saat pembukaan kegiatan Youth Voice: Coral Reef Restoration ICRG (Indonesia Coral Reef Garden) di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

tirto.id - Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, Jawa Barat, pekan lalu sudah selesai di fase I. Meski berlum beroperasi penuh, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan klaim potensi Patimban yang bisa menurunkan biaya logistik.

"Pembangunan Patimban bisa mengurangi trafik di [Tanjung Priok] Jakarta dan memangkas ongkos distribusi," ujar Luhut dalam acara diskusi virtual Kaleidoskop 2020, Selasa (29/12/2020).

Pelabuhan Patimban nantinya akan disinergikan dengan Tanjung Priok, kata Luhut. Jika sinergi terwujud, maka distribusi akan lebih efisien. Selain itu, akan terjadi pembangunan di 10 wilayah kawasan industri prioritas.

"Dengan adanya kapal secara rutin, dan terjadwal yang berlayar dari Indonesia barat hingga timur nanti akan dikoordinasikan dengan ketat lintas kementerian. Diharapkan dapat menjaga ketersediaan barang dan dapat menurunkan disparitas harga bahan pokok di daerah tertinggal dan perbatasan," jelas dia.

Pengadaan pelabuhan Patimban tak hanya akan membagi beban dengan Tanjung Priok. Luhut juga menyebut akan meng-upgrade sistem ke skema digitalisasi di pelabuhan. Langkah tersebut akan membuat dwelling time lebih rendah dan biaya logistik jauh lebih murah.

Hal serupa dijelaskan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia bilang jika Patimban sudah mulai operasional secara bertahap, maka nantinya angkutan yang berasal dari wilayah Karawang sampai Jawa Tengah akan menggunakan Patimban.

"Kita memang melihat Patimban menjadi pusat di mana kita konsolidasikan angkutan yang ada di seluruh Indonesia menjadi suatu hub utama di Priok dan Patimban," kata dia.

Budi Karya berharap konsolidasi yang diharapkan agar barang-barang bisa dikumpulkan di Patimban dan Tanjung Priok dan untuk perjalanan internasional.

"Kita harapkan, semua barang-barang kita kumpulkan di Patimban dan Priok dan kita akan gunakan kapal kapal besar, sehingga konektivitas internasional akan kita pusatkan di titik ini mau ke Cina, Eropa akan kita pusatkan di Patimban dan Priok," jelas dia.

Pada fase 1 saat ini, Pelabuhan Patimban sudah siap melayani 3,75 juta TEUs [twenty-foot equivalent unit/peti kemas]. Jumlah ini akan berkembang menjadi 7 juta TEUs untuk ekspor otomotif ke pasar global di pembangunan tahap ke 3 hingga 2027 mendatang.

Tahap I ini sudah ada penyelesaian tahap I yaitu penyelesaian Terminal Peti Kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250 ribu Teus. Terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218 ribu CBU.

Baca juga artikel terkait PELABUHAN PATIMBAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz