Menuju konten utama
Kelapa Sawit

Luhut Klaim Harga TBS Petani Sudah Naik, Apkasindo Sebut Sebaliknya

Pernyataan Luhut bertolak belakang dengan data yang diterima Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).

Luhut Klaim Harga TBS Petani Sudah Naik, Apkasindo Sebut Sebaliknya
Petani bakar Tanaman Kelapa Sawit. tirto.id/Dwi Aditya Putra

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani sudah mulai naik. Hal ini berdasarkan laporan yang diterima dari pihak asosiasi sawit.

“Tadi malam saya dapat dari asosiasi, datang di kantor, sudah naik," kata Luhut usai bertemu dengan BPKP, di Jakarta, ditulis Kamis (16/6/2022).

Luhut mengatakan sejak larangan dicabut, ekspor minyak sawit mentah atau Crude Plam Oil (CPO) sudah berjalan hampir 3 juta ton. Jumlah besar itu otomatis membuat tangki di beberapa perusahaan akan menipis. Sehingga mereka akan membeli kembali dari petani.

“Kalau tangkinya kosong dia kan harus beli daripada petani. Kalau beli dari petani, kalau petani nggak mau jual dia akan habis karena dia harus jual harganya. Jadi itu namanya market mekanisme akan jalan," kata Luhut.

Pernyataan Luhut ini tentunya bertolak belakang dengan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan data yang diterima Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), rerata harga TBS di 22 provinsi penghasil sawit serempak mengalami penurunan pada Selasa, 14 Juni 2022. Untuk petani swadaya/mandiri rerata harganya tercatat Rp1.680 per kilogram (kg). Sedangkan petani plasma/bermitra Rp2.105 per kg.

Harga kedua kelompok petani di atas masih jauh dari rata-rata ditetapkan oleh dinas perkebunan yang sebesar Rp2.817 per kg. Demikian juga dengan harga TBS di Pabrikan Kelapa Sawit (PKS) dan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp2.250 per kg.

Rendahnya harga TBS tersebut, membuat kemarahan petani kelapa sawit dengan cara membakar tanaman sawit milik perkebunannya. Aksi ini merupakan buntut kekecewaan terhadap pemerintah akibat harga TBS belum kembali normal.

Ketua DPP Apkasindo, Gulat Manurung mengatakan, para petani sudah cukup sabar menanti perbaikan harga TBS. Namun hampir sebulan pasca diizinkannya kembali ekspor crude plam oil (CPO) harga justru tidak kunjung naik.

"Sebenarnya kami sudah cukup sabar. Ini sudah tanggal 15 sudah hampir sebulan masa tidak ada perubahan malah makin anjlok," katanya saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (15/6/2022).

Baca juga artikel terkait HARGA TBS DI PETANI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz