Menuju konten utama

Luhut Klaim Belum Ada Proyek Investasi yang Batal Akibat COVID-19

Namun, Luhut mengaku arus investasi mulai terganggu oleh pandemi COVID-19 memasuki kuartal kedua.

Luhut Klaim Belum Ada Proyek Investasi yang Batal Akibat COVID-19
Konpers Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara usai Bertemu Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Selasa (22/10/2019). tirto.id/Bayu Septianto

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim belum ada investor yang membatalkan perjanjian investasi di Indonesia selama masa pandemi coronavirus disease (COVID-19).

"Belum, belum ada satu proyek yang mundur. Bahkan ada yang menanyakan kelanjutan investasi," kata dia dalam video conference, Selasa (14/4/2020).

Meski demikian, Luhut mengaku arus investasi mulai terganggu oleh pandemi memasuki kuartal kedua tahun ini. Namun, dia menegaskan bahwa sejumlah investor masih tetap melanjutkan komitmennya.

"Selama 3 bulan ini, Mei atau Juni hampir tidak ada pergerakan itu. Tapi bukan enggak investasi, hanya pekerjan hanya tertunda," jelas dia.

Ia memberi contoh, investor dari Australia masih memastikan kelanjutan proyek PLTA di Kalimantan Timur. Begitu juga dengan investor dari dari beberapa negara lain. Kemudian ada pula saat ini investor di Morowali masih menegaskan komitmennya, meski harus menunda realisasinya.

"Kita lihat nanti, kalau keadaan membaik tentu kita mulai [realisasi proyek]. Investor juga tidak ada yang mengatakan mundur dari investasi indonesia," terang dia.

Hal senada sebelumnya pernah juga dikatakan Juru Bicara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa, proses pengajuan perusaha masih naik. Hal tersebut tampak dari pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang sudah masuk ke BKPM sebanyak 2.000/hari.

“Semenjak wabah ini terjadi, BKPM terus mengamati pergerakan kegiatan usaha di lapangan melalui data-data yang masuk ke sistem Online Single Submission (OSS). Ternyata sejauh ini minat pelaku usaha terpantau stabil. Ini bisa dibuktikan dari rata-rata permohonan NIB yang masuk, masih di atas 2.000 per hari," pada Kamis (26/3/2020).

Menurut data yang dipantau melalui Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi pada hari ini 26 Maret 2020 pukul 11.00, jumlah pemohon NIB pada periode 1-29 Februari sebanyak 71.057 atau sebanyak 2.450 NIB/hari.

Sementara pada periode 1-25 Maret sebanyak 57.325 atau 2.293 NIB/hari. Artinya tidak ada penurunan signifikan antara sebelum dengan setelah pandemi COVID-19.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti