Menuju konten utama

Luhut: Kita Tidak Buru-Buru Masuk Endemi

Pemerintah tidak ingin terburu-buru mengubah status pandemi menjadi endemi.

Luhut: Kita Tidak Buru-Buru Masuk Endemi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pras.

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah tidak ingin terburu-buru mengubah status pandemi menjadi endemi. Luhut bahkan sudah berbicara langsung kepada Presiden Joko Widodo mengenai hal itu.

"Kita tidak buru-buru masuk di endemi. Dan itu saya sarankan pada Presiden minggu lalu," kata Luhut di Komples DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Luhut mengatakan, pemerintah sejauh masih melihat berbagai perkembangan kasus COVID-19 baik di Indonesia maupun global. Jika dalam dua bulan perkembangan kasus aktif turun di berbagai daerah, maka pemerintah akan segera putuskan.

"Kalau seumpama dua bulan ini kita masih mampu bertahan dengan baik, saya kira nanti bisa hadiah 17 Agustus," jelasnya.

Namun berdasarkan perkembangan tiga hari ke belakang angka kasus aktif COVID-19 terus naik. Bahkan rara-rata mencapai 500 per harinya. Sehingga pemerintah masih sulit untuk mengambil sikap.

"Tapi lihat angka 3 hari bertutur-turut di atas 500, saya cukup khawatir. Karena positivity rate tadi pagi saya lihat sudah 1. Yang tadinya 0,5-0,8 berkisar itu, sekarang sudah 1 walaupun masih di bawah WHO yaitu 5," jelasnya.

Luhut mendorong capaian vaksinasi dosis satu, dua dan tiga bisa terpenuhi. Tak lupa dia juga terus memingatkan masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan.

Sementara itu,Ketua Satgas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban meyakini Indonesia saat ini memasuki fase endemi COVID-19. Ia bilang hal itu berdasarkan sejumlah indikator epidemiologi yang telah membaik.

"Apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi? Saya akan jawab iya. Kenapa? Karena positivity rate-nya stabil di bawah 3 persen. Keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian juga rendah sekali," kata Zubairi Djoerban dikutip dari Antara, Rabu (8/6/2022).

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin