Menuju konten utama

Luhut Kaget Indonesia Impor 90 Persen Bahan Baku Obat

Luhut akan mengurangi ketergantungan impor dengan memperbanyak industri farmasi di Indonesia.

Luhut Kaget Indonesia Impor 90 Persen Bahan Baku Obat
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, wabah Corona membuat pemerintah sadar. Betapa pentingnya pengembangan riset mengenai obat dan perlengkapan medis untuk penanggulangan wabah di Indonesia.

Selama ini, BUMN dan industri farmasi di dalam negeri sangat bergantung pada impor bahan baku obat dan perlengkapan medis. Angkanya sampai 90 persen, menurut Luhut. Ia mengklaim pemerintah akan memperbaiki produksi obat di dalam negeri agar bisa lebih mandiri.

"Kita baru sadar kalau perlu obat-obatan, farmasi kita ternyata 90 persen impor [obat]," jelas Luhut dalam sebuah diskusi di Radio Republik Indonesia (RRI), Minggu (10/5/2020).

Untuk mengurangi ketergantungan impor, Luhut menilai industri farmasi perlu fokus agar bisa dimanfaatkan untuk menyerap tenaga kerja yang banyak. Hal tersebut yang berupaya dilakukan agar bisa menekan angka pengangguran sekaligus memberantas virus SARS-CoV-2 di Indonesia.

"Yang bisa menyelamatkan diri kita saat ini siapa, karena ada 213 negara terdampak. Ya diri kita sendiri," terangnya.

Potensi mengenai pengembangan industri farmasi merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden bahkan sudah memerintahkan agar APBN digunakan untuk pemulihan industri dalam negeri. Untuk pengembangan bisnis di sektor farmasi, Luhut mengklaim, Jokowi juga sudah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai hal tersebut.

"Presiden Jokowi bicara dengan Presiden Trump. Sekarang Presiden Trump dengan Indonesia, karena dia berantem dengan Cina. Amerika mau relokasi industri, saya diminta presiden untuk bicara dengan pembantu Trump," paparnya.

Dalam bahasan awal, pemerintah bahkan sudah mempersiapkan lahan seluas 4.000 hektare untuk membangun sebuah pusat dari industri farmasi baru di Jawa Tengah.

"Sambil kita bicarakan dengan Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar, untuk sekarang kita mulai. Sebenarnya itu pernah dikerjakan itu tapi terhenti. Nah, jadi kalau dibilang enggak [jalan] ini industri jalan semua," tandasnya.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI FARMASI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali